Fadli Zon yakin KMP dan KIH bisa sama-sama cegah korupsi di DPR
Dengan adanya sikap saling mengawasi, maka permainan anggaran di DPR bisa diminimalisir.
Memperingati hari antikorupsi sedunia, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon merasa yakin jika korupsi di Indonesia akan berkurang. Apalagi dengan kondisi politik yang terjadi kekuatan legislatif dengan Koalisi Merah Putih (KMP) lebih besar ketimbang eksekutif Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Fadli mengatakan, pencegahan lebih dibutuhkan daripada pemberantasan korupsi. Menurut dia, jika sistem pencegahan yang kuat, maka pelaku korupsi dengan sendirinya bakal berkurang.
"Begitu juga suatu kondisi politik yang cukup baik dengan adanya check and balance, pemerintah yang tidak dominan. Sebetulnya baik untuk pencegahan korupsi," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/12).
Dengan kondisi parlemen yang lebih dominan, Fadli yakin akan berjalannya sistem saling mengawasi dengan baik. Selain itu, lanjut dia, praktik kolusi permainan anggaran juga akan berkurang dengan kondisi seperti sekarang.
"Orang agak hati-hati, takut (korupsi), karena ada dalam satu posisi yang berbeda, mestinya korupsi akan lebih sedikit dan kecil lagi," imbuhnya.
Wakil Ketua DPR ini juga merasa yakin jika tindakan korupsi yang marak dilakukan anggota DPR sebelumnya akan berkurang. Hal ini terjadi karena kekuatan politik antara KMP dan KIH yang saling mengawasi.
"Yang ada di legislatif saya yakin DPR sekarang akan jauh lebih kecil dari isu itu mudah-mudahan, karena tidak terjadi kolusi yang dalam dengan eksekutif. Karena sering kali korupsi terjadi di eksekutif, legislatif, yudikatif karena berkolusi terlalu dalam. Tapi ketika ada check and balance saling bisa mencegah tidak terlalu jauh," pungkasnya.