Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar
Fahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan.
Indonesia saat ini membutuhkan jalan tengah berupa rekonsiliasi dan persatuan nasional
Fahri Hamzah Nilai Bersatunya Jokowi dan Prabowo Menyatukan yang Berpecah dan Bertengkar
-
Siapa yang mendampingi Gibran saat deklarasi Prabowo-Gibran? Kehadirkan Selvi Ananda, istri dari Gibran saat deklarasi Prabowo-Gibran sebagai Capres dan Cawapres di Gedung Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Rabu, (25/10/23) menyita perhatian.
-
Bagaimana cara Prabowo dan Gibran menunjukkan kekompakan mereka? Keduanya sama-sama menggunakan jas berwarna hitam dan berdasi merah dengan latar gambar lambang Burung Garuda. Mirip dengan foto resmi Presiden dan Wakil Presiden RI.
-
Siapa yang memberikan ucapan selamat kepada Prabowo dan Gibran? “Sehat terus pak 😍 selamat Next Presiden😍 inshaa Allah amanah dan mencintai Rakyat serta bikin Indonesia lebih baik😍,” tulis @inul dalam akun IG Prabowo. “SATU PUTARAN PAK ALHAMDULILLAH ✌🏻💙🇲🇨,” tulis ifanseventeen di kolom komentar Prabowo. “Selamat pak gibran😍jadi wakil presiden termuda,” tulis potret6_ms di kolom komentar IG Gibran. “Gemoy dan Samsul mengguncang dunia indonesia Jaya ✌️✌️,” tulis bangbotz77.
-
Bagaimana Gibran menanggapi kemenangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? "Ya kita tunggu sampai tanggal 20 Maret saja ya," kata Gibran di Balai Kota Solo, Rabu (13/3).Saat disinggung apakah kemenangan di Jawa Tengah tersebut merupakan hasil kerja keras dirinya, Gibran berkilah. "Kita tunggu sampai tanggal 20 aja," tukasnya.
-
Siapa yang menggugat Gibran? Almas Tsaqibbirru, penggugat syarat usia capres-cawapres yang dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK), kini menggugat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam perkara wanprestasi ke Pengadilan Negeri Surakarta, Jawa Tengah.
-
Apa program unggulan Gibran dan Prabowo yang dijelaskan dalam sambutannya? Dalam sambutannya, Gibran juga menjelaskan program bagi-bagi susu dan makanan gratis yang menjadi program unggulannya dengan Prabowo. Menurutnya, hal itu memang harus dikawal oleh ibu-ibu.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah mengajak masyarakat untuk menggunakan akal sehat dan kepala dingin dalam memilih Presiden pada 14 Februari mendatang. Menurutnya, Indonesia saat ini membutuhkan jalan tengah berupa rekonsiliasi dan persatuan nasional yang akan sangat menentukan sejarah bangsa kedepan.
Fahri Hamzah menjelaskan jalan tengah yang dimaksudnya adalah upaya untuk bersatu dalam arti tidak ekstrem ke kanan atau ke kiri, serta mendahulukan kepentingan rakyat. Hal ini menurut Fahri sangat terlihat dalam proses bersatunya Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto.
"Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
- Usai Menghadap Prabowo, Fahri Hamzah Bicara Perumahan: Diminta Membantu Pekerjaan Berat
- Jokowi Beberkan Alasan Ajak Fahri Hamzah Kunker di NTB
- Terang-terangan Fahri Hamzah 'Ngebet' Prabowo Harus Presiden 2 Periode, Ridwan Kamil Disentil Jangan Tergoda
- VIDEO: Fahri Hamzah Terharu Bakal Cicipi Kemenangan Bareng Prabowo, Singgung Nama Jokowi
"Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
Fahri pun menyebut relevansi langkah pemerintahan program kerja yang dicanangkan paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran dalam melanjutkan upaya mendorong kemajuan negara. Dengan demikian, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan.
"Seperti hilirisasi, seperti rencana untuk memberikan intervensi nutrisi dan gizi pada rakyat Indonesia," jelas Fahri.
"Ini adalah revolusi kebijakan yang banyak negara tidak suka tentunya. Banyak negara-negara lain yg melihat jejak Indonesia menjadi negara maju, jadi negara kuat, jadi negara superpower itu terlihat di depan mata," tambahnya.
Lebih lanjut, Fahri juga mengatakan kemerdekaan Indonesia bukan hadiah dari bangsa lain. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa menjadi berdaya merupakan bagian dari usaha menjaga kedaulatan, di mana setiap keputusan pro rakyat hanya bisa diambil oleh pemimpin yang berani.
"Kalau Indonesia mau jadi negara superpower, negara kuat, yang bisa mensejahterakaan rakyatnya, itu tdk mungkin kita titipkan kepada negara lain," ucap Fahri.
"Itu butuh intervensi, butuh keberanian memimpin," imbuhnya.
Lebih lanjut, Fahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan. Ia berharap impian Indonesia menjadi negara kuat tidak berhenti dalam angan-angan belaka.
"Ayo kita ke tengah, tinggalkan yang lain. Yang lain adalah kepingan-kepingan kemarahan dan kepingan-kepingan kekecewaan. Tidak wajar kita berpolitik dan mengambil keputusan tentang pemimpin karena marah dan kecewa," kata Fahri
"Mari kita gunakan akal kita, siapapun kalian bahwa InsyaAllah ini adalah momen bagi sejarah bangsa, sejarah umat kita akan memimpin dunia ini," pungkasnya.