Fahri Hamzah nilai jubir tim kampanye Jokowi dan Prabowo tak berkelas
Fahri menyarankan, para politisi di tim pemenangan bisa lebih logis dalam memenangkan capres atau cawapresnya. Salah satunya dengan cara adu program.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengomentari kinerja para juru bicara kubu capres-cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Dia menilai, para juru bicara itu tidak berkelas.
"Ya terus terang saja, saya bisa mengatakan juru bicara kedua belah pihak ini enggak ada yang canggih," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/10).
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi saat mencoblos? Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana mencoblos capres-cawapres, caleg DPR RI, DPD RI, dan DPRD Kota Jakarta.
-
Kapan Presiden Jokowi menganugerahkan Bintang Bhayangkara Nararya kepada ketiga anggota Polri? Presiden Joko Widodo hadir dalam Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024 di Pelataran Merdeka Monumen Nasional Jakarta, Senin (01/07).Di kesempatan yang sama, Jokowi juga memberikan atau menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya.
"Baik petahana atau penantang ini kedua-duanya juru bicaranya enggak ada yang canggih. Itu enggak berkelas itu. Enggak berkelas jubir-jubirnya itu," sambungnya.
Fahri menyarankan, para politisi di tim pemenangan bisa lebih logis dalam memenangkan capres atau cawapresnya. Salah satunya dengan cara adu program.
"Sekarang ke tengah dong, kita berdebat konten, berdebat program berdebat rencana. Jangan tiru hal-hal yang insidentil dan enggak baik. Nanti jadi masalah," ujarnya.
Terkait dengan pemanggilan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais sebagai saksi di kasus dugaan penyebaran hoaks penganiayaan Aktivis Ratna Sarumpaet Fahri juga merasa khawatir. Dia menduga para aparat penegak hukum ada yang dipengaruhi oleh para jubir tim kampanye capres-cawapres.
"Itu juga, hehe itu yang saya khawatir ya, di penegak hukum itu ada pengaruh dari jubir-jubir juga. Makanya saya bilang, dua-duanya amatir nih, dua-duanya itu nggak bisa menangkan suasana padahal pemilunya itu masih tujuh bulan lagi," ungkapnya.
"Yang saya khawatir nih, capek kita berantem nanti sebelum tujuh bulan kita semua habis amunisi capek semua tidur, gitu loh," tutupnya.
Baca juga:
Bela kampanye Ma'ruf, Nusron Wahid sebut pesantren bukan sekolah dan masjid
Timses Jokowi-Ma'ruf perbaiki koordinasi dengan relawan di daerah
Ma'ruf Amin: Kalau Sandiaga mau bertemu boleh saja, enggak masalah
Bertemu Timses Jokowi, Ical beri masukan jangan lakukan kecurangan
Erick sebut Ical sudah masuk timses, Sekjen Golkar bilang masih dipertimbangkan
Dikritik Tim Prabowo, kubu Jokowi ungkap data ekonomi RI masih aman