Fahri Hamzah Nilai PPP Lebih Condong ke Prabowo
Fahri Hamzah memandang, partai berlambang ka'bah itu masih rindu dengan Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengusung Prabowo-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014 silam.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dibawah komando Humprey Djemat mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. Politikus PKS Fahri Hamzah menilai, jiwa asli PPP lebih condong ke Prabowo.
"Itu efek daripada konflik masa lalu yang sebenarnya PR yang nggak diselesaikan oleh pemerintahan Pak Jokowi juga kelahiran kubu Rommy (Romahurmuziy) dan Djan Faridz pasti tidak akan membuat kemampuan kita membacanya itu mudah," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/11).
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Kenapa PPP mendukung Khofifah-Emil Dardak? Atas pertimbangan baik masukan dari para tokoh, habaib, dan juga usulan DPD PPP yang telah melakukan rapat dan telah lakukan komunikasi politik dengan Ibu Khofifah dan Pak Emil, maka memutuskan PPP untuk mendukung Ibu Khofifah dan Bapak Emil Dardak untuk melanjutkan kerjanya di Jatim,” kata Mardiono dalam sambutannya.
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Bagaimana Firli Bahuri bisa menjadi Ketua KPK? Seperti diketahui, Firli terpilih secara aklamasi sebagai ketua KPK oleh Komisi III DPR pada 2019 lalu.
-
Siapa yang menggantikan Firli Bahuri sebagai Ketua KPK sementara? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara Nawawi Pomolango berpose sesaat sebelum memberi keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (27/11/2023). Sebelumnya Presiden Joko Widodo, melantik Nawawi Pomolango sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sementara.
"Karena saya enggak tahu mana yang besar tetapi kalau PPP saya kira basis identifikasinya dugaan saya lebih kuat ke Pak Prabowo," sambung Fahri.
Dia memandang, partai berlambang ka'bah itu masih rindu dengan Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengusung Prabowo-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014 silam.
"Makanya saya melihat gerakan yang sekarang muncul di Djan Faridz dan Pak Djemat wajar sekali karena pada dasarnya PPP itu hubungannya dengan kelompok Prabowo itu sangat kuat dan dari awal sejak di KMP zaman pak Suryadarma Ali jadi ya pecahnya cukup besar lah," jelasnya.
Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mukernas Jakarta mendeklarasikan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai dalam Pilpres 2019. Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta Humprey Djemat menyebut dukungan ini dari hasil Mukernas Jakarta PPP pada tanggal 15-16 November 2018 yang dihadiri 34 DPW PPP.
Deklarasi dukungan disampaikan di kediaman Prabowo Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu malam (28/11).
"Sebagaimana diketahui PPP Muktamar Jakarta telah melakukan mukernas pada 15-16 november dan hasilnya sebagaimana kita melihat dinamika di masyarakat dan juga aspirasi yang ada dari alim ulama, habib dan umat maka tidak lain untuk pilihan capres 2019 adalah nomor urut 02 Bapak Haji Prabowo Subianto dan Haji Sandiaga Uno," kata Humprey di lokasi.
Baca juga:
PPP Rommy Sebut Istri Humprey Djemat Pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin
Terancam Dipidanakan Kubu Rommy, Humprey Ajak Berpikir Damai
Dukung Kejaksaan, PPP Nilai PAKEM Untuk Jaga NKRI dari Paham AntiPancasila
PPP Muktamar Jakarta Dukung Prabowo-Sandiaga
PPP Muktamar Jakarta Deklarasi Dukung Prabowo-Sandi
DPW PPP Jateng Akan Depak Kader yang Membelot ke Humprey Djemat