Fahri nilai Ngabalin kurang baca karena anggap #2019GantiPresiden makar
Fahri nilai Ngabalin kurang baca lantaran anggap #2019GantiPresiden makar. Menurutnya, dugaan makar memiliki tolak ukurnya sendiri. Salah satunya menggerakkan massa bersenjata untuk merebut pemerintahan yang sekarang sedang memimpin.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengomentari ucapan Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin yang mengatakan gerakan #2019GantiPresiden termasuk tindakan makar. Fahri menilai Ngabalin kurang membaca tentang filsafat dan juga kebebasan.
"Ya memang Ali ini kurang membaca teori atau filsafat tentang kebebasan. Jadi kurang mengerti dia," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (28/8).
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa yang dilakukan Hamzah Haz sebelum menjadi Wakil Presiden? Kemudian di tanggal 10 Mei 1999, ia mengundurkan diri dari jabatan menteri karena ada desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak duduk sebagai menteri.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
Menurutnya, dugaan makar memiliki tolak ukurnya sendiri. Salah satunya menggerakkan massa bersenjata untuk merebut pemerintahan yang sekarang sedang memimpin.
"Jadi orang berpendapat itu apa saja boleh yang bisa dibilang makar itu misalnya setelah dia mengatakan sesuatu, lalu dia mengumpulkan orang bersenjata, mau merebut instalasi pemerintah atau menyerang pemimpin negara. Itu makar," ungkapnya.
Fahri juga menegaskan #2019GantiPresiden adalah bentuk aspirasi yang diatur dalam konstitusional. Serta sebagai salah satu bentuk kebebasan berpendapat.
"Ya orang berpendapat boleh saja. Apalagi itu mekanismenya ada. Kan dia bilang 2019. 2019 kan dinisbatkan ke pemilu. Pemilu itu kan suatu proses yang konstitusional, proses yang demokratis," ujarnya.
"Sekelompok kalangan mengatakan, saya tidak mau dia lagi jadi presiden. Sebagian kalangan bilang saya mau dia presiden lagi. Semuanya legal," ucapnya.
Sebelumnya, Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin menyebut gerakan #2019GantiPresiden adalah makar. Dia pun memerintahkan aksi agar dihentikan.
"Makar itu, makar harus dihentikan seluruh aktivitasnya," kata Ngabalin saat dihubungi di Jakarta , Senin (27/8).
Baca juga:
Mahyudin minta polisi usut aksi Neno Warisman rebut microphone pesawat
Bawaslu minta polisi tindak keramaian terkait Pilpres yang tak berizin
Singgung #2019GantiPresiden, kubu Jokowi sebut Suriah kacau akibat hastag
Fadli Zon usul DPR ikut awasi deklarasi #2019GantiPresiden
Debat seru Ahmad Dhani versus Ngabalin di TV