Sebelumnya, rapat ini sempat ditunda pukul 10.40 WIB lantaran Ketua KPUHasyim Asy'ari dan keenam anggotanya harus menjalani persidangan di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait kebocoran data pemilih tetap (DPT).
Ketua KPUHasyim Asy'ari berbincang dengan Anggota KPU saat rapat pleno rekapitulasi hasil perolehan suara dari pemungutan suara luar negeri tingkat nasional di Gedung KPU Jakarta, Rabu (28/02/2024). Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Rapat ini sempat ditunda pukul 10.40 WIB lantaran Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan keenam anggotanya harus menjalani persidangan di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait kebocoran data pemilih tetap (DPT). Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Setelah selesai mengikuti persidangan di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Hasyim kembali membuka rapat pleno rekapitulasi tersebut sekitar pukul 14.45 WIB. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Dalam rapat itu, Hasyim mengawali rapat dengan membacakan tata tertib dan alur rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional di ruang rapat utama lantai 2 Kantor KPU RI. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Seusai membacakan alur, rapat pleno yang akan memulai penghitungan suara itu sempat diwarnai rentetan pertanyaan dari Saksi Ganjar-Mahfud yang ikut dalam rapat. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Salah satunya Muladin, saksi dari Ganjar-Mahfud yang bertanya soal keabsahan Sirekap yang menurutnya sudah membuat gaduh.
Hasyim pun menegaskan, Sirekap hanya berupa alat bantu penghitungan suara. Yang menjadi patokan adalah foto form C plano. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Selain itu saksi PDIP bernama Harly juga mencecar pertanyaan kepada ketua KPU.
"Kalau ada kejadian khusus di TPS hendak kita selesaikan dulu lalu kita lanjutkan pembacaan rekap, jadi selesaikan konfliknya dulu, jangan ditempatkan di akhir," katanya. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Advertisement
Kemudian pertanyaannya langsung direspon Hasyim.
Menurut dia, pihaknya tidak akan menyepelekan konflik dan akan dibahas di rapat pleno sebelum rapat ditutup. Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Suasana rapat pleno rekapitulasi hasil perolehan suara dari pemungutan suara luar negeri tingkat nasional yang dipimpin Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan anggotanya di Gedung KPU Jakarta, Rabu (28/02/2024). Foto: merdeka.com / Arie Basuki
Ketua KPU Hasyim Asy'ari didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menetapkan anggota KPU Kabupaten Puncak yang terindikasi sebagai anggota aktif parpol.
Ketua KPU Hasyim Asy'ari didalilkan lalai dan tidak cermat dalam menetapkan anggota KPU Kabupaten Puncak yang terindikasi sebagai anggota aktif parpol.