Fraksi Demokrat: Tak satupun yang menolak SBY jadi ketum lagi
"Yang menjadi PR kita, kader di Demokrat menghendaki bagaimana Pak SBY bersedia memimpin ke depan," kata Didik.
Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR Didik Mukrianto menyatakan dukungan mengalir deras terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk kembali menjadi ketua umum di Kongres 2015. Dia mengklaim, dukungan SBY dari DPC dan DPD Demokrat bahkan mencapai 100 persen.
"Seratus persen (dukungan daerah). Tidak ada satu kader pun yang akan menolak," kata Didik di Gedung DPR Jakarta, Kamis (11/12).
Walaupun demikian, dia belum mengetahui kesediaan SBY memimpin Demokrat kembali. Mereka masih berusaha mendorong SBY untuk maju dalam Kongres ke depan.
"Yang menjadi PR (pekerjaan rumah) kita, kader di Demokrat menghendaki bagaimana Pak SBY bersedia memimpin ke depan," terang dia.
Lanjut dia, sosok SBY adalah solusi bagi kemajuan Demokrat ke depan. Kualitas dan kemampuan SBY diyakini akan mampu memperbaiki perolehan suara Demokrat dalam pemilu nanti.
"Barang tentu melihat kondisi Demokrat yang turun dimana turun jauh dibanding 2009 maka kita butuh kader seperti Pak SBY. Tidak ada kader sejati di Demokrat seperti saya yang akan menolak SBY maju lagi," pungkas dia.
Sebelumnya, salah satu pendiri Demokrat Ahmad Mubarok mengakui jika memang ada wacana mencalonkan SBY kembali di Kongres nanti. Namun dia mengingatkan, dahulu SBY ingin jabat jadi ketua umum hanya saat partai dalam keadaan darurat saja.
"Itu kan baru aspirasi. Pak SBY dari awal sudah bilang, saya hanya darurat jadi ketua umum," kata Mubarok saat berbincang, Kamis (11/12).
Mubarok menilai, seorang SBY sudah tidak pantas lagi duduk sebagai ketua umum. Sebab, SBY adalah seorang mantan presiden dan bukan lagi tempatnya bekerja di lapangan seperti ketua umum.
"Dinamika ada yang penjilat, ada yang objektif, ada yang ingin menempatkan Pak SBY di tempat lebih tinggi, karena ketum berarti di lapangan, kan mantan presiden maqom-nya sudah lebih tinggi lagi," terang Mubarok.
Namun ketika ditanya, jabatan apa yang pantas diduduki oleh SBY selain ketua umum, Mubarok sulit menjawab. Dia hanya menilai jika sosok SBY cukup menjadi sumber inspirasi bagi kader Demokrat, bukan ketua umum.
"Yah sumber inspirasi," pungkasnya.
-
Kenapa SBY memberi lukisan kepada Prabowo? "Ini Pak Prabowo keyakinan saya atas pemipin kita mendatang, atas harapan saya, dan juga doa kita semua agar Pak Prabowo kokoh kuat seperti batu karang ini memajukan Indonesia, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menegakkan hukum dan keadilan, dan tugas-tugas lain yang diemban oleh beliau nanti. Semoga berkenan," imbuh SBY.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Kapan SBY memberikan lukisan kepada Prabowo? Lukisan tersebut diberikan, saat acara buka bersama seluruh jajaran Partai Demokrat, di Kawasan Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Apa yang dilakukan Prabowo saat menyapa ketua umum partai politik? Ketua umum partai politik pengusung Prabowo-Gibran terlihat hadir dalam acara tersebut. Saat Prabowo ingin menyapa para ketua umum yang hadir, dia pun berkelakar tengah mempersiapkan nama-nama yang hadir. Sebab, dirinya takut nama tersebut terlewat dapat menyebabkan koalisi tak terbentuk."Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk," kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
Baca juga:
'Percepatan Kongres Demokrat sebuah keniscayaan'
Di Kongres Demokrat 2015, SBY dituding bakal tiru cara Ical
Mayoritas DPC Demokrat disebut kompak dukung SBY jadi ketum lagi
Ahmad Mubarok sebut SBY tak pantas lagi jadi ketum Demokrat