Gaduh mencari wakil buat Ridwan Kamil
Gaduh mencari wakil buat Ridwan Kamil. Gaya komunikasi politik bakal Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mulai menuai protes. Khususnya soal mencari sosok yang tepat sebagai pendamping di Pilgub Jabar.
Gaya komunikasi politik bakal Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mulai menuai protes. Khususnya soal mencari sosok yang tepat sebagai pendamping wali kota Bandung itu untuk bertarung di Pilgub Jabar 2018.
Sejak membangun koalisi, pria yang akrab disapa Emil dinilai kerap umbar janji. Kepada PPP dan PKB khususnya terkait dengan posisi Jabar dua itu.
Persoalan rumit karena antara Golkar, PKB dan PPP saling menyodorkan nama kader untuk mendampingi Emil. Hanya NasDem yang menyatakan menyerahkan seluruh keputusan itu kepada Emil.
NasDem pun menjadi pengusul konvensi untuk mencari wakil Emil. Ketua konvensi telah ditunjuk yakni Erry Riana. Sayang, usulan ini malah ditolak oleh Sekjen PKB Abdul Kadir Karding. Menurut dia, hal itu malah menambah persoalan.
"Wah itu pasti ribet. Dibicarakan saja dengan musyawarah mufakat," kata Karding saat dihubungi merdeka.com, Rabu (6/12).
PKB sendiri telah mengusulkan nama Syaiful Huda untuk Emil. Tapi belakangan, nama lain muncul di internal PKB, yakni Maman Imanulhaq.
Karding mengakui ada dua kadernya yang berpotensi menjadi pendamping Emil. Tapi, dia tak mau berspekulasi lebih jauh tentang siapa paling pantas.
Menurut Karding, sampai saat ini memang PKB belum memilih antara dua nama yang diusulkan, apakah Huda atau Maman. Tapi dia tak menutup kemungkinan dengan aspirasi-aspirasi yang masuk.
"Semua kader potensial akan kita usulkan. Ada banyak aspirasi tentu kita lihat perkembangan ke depan" kata Karding.
Desakan untuk segera memilih calon wakil gubernur pun diungkapkan oleh Ketua umum PPP Romahurmuziy. Pria akrab disapa Romi itu mengkritik Emil. Menurut dia, hal itu terjadi karena Emil kerap umbar janji. Salah satunya mencari wakil dari kalangan santri.
PPP sendiri mengusulkan nama Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum. Antara Emil dan Uu sudah pernah bertemu empat mata. Emil juga sempat memuji Uu yang ingin punya pendamping berpengalaman mengelola pemerintahan.
"Itu karena ketidaktegasan Kang Emil dalam mengelola siapa yang akan menjadi pasangan calonnya untuk wagub. Di samping terlalu banyak berjanji kepada semua partai politik, sehingga akibatnya sekarang kebingungan sendiri," ujar Romi.
Akibat tak jelasnya siapa yang bakal mendampingi Emil tersebut, Romi bicara kemungkinan tarik dukungan ke pria yang memulai karir sebagai seorang arsitek tersebut. Dia tak menutup kemungkinan menarik dukungan apabila pada akhirnya Emil tak memilih Uu sebagai pendampingnya.
""Politik itu seni kemungkinan. Politik itu tidak pernah ada satu opsi, selalu ada banyak opsi. Oleh karena itu kami juga akan memikirkan kembali kalau memang apa yang disepakati tidak berjalan sesuai dengan kesepakatan bersama," ujar Romi.
Romi juga sempat mengungkap, deal politik di balik dukungan PPP kepada Emil. Kisah itu berawal saat bulan Ramadan pertengahan tahun 2016 lalu.
"Awal bulan Ramadhan saya disodori sendiri sama Kang Emil hasil survei. Menurut hasil survei selama beberapa kali, masyarakat Jabar ada 4 pilihan waktu itu. Pertama, figur antara teknokrat dengan ulama atau santri. Yang kedua adalah teknokrat dengan birokrasi, yang ketiga teknokrat dengan akademisi dan yang terakhir teknokrat dengan politisi. Nah karena itu figur yang kita tonjolkan alumni pesantren dan memiliki basis jaringan konkret dan kuat di Jabar dulu kita sodorkan dua nama yakni Kang Asep dan Kang Uu," ujar Romi
Sementara Golkar, sejak awal ingin Emil memilih kadernya yakni Daniel Mutaqien. Daniel dinilai mampu melengkapi Emil yang lemah dukungan di daerah Pantura. Sementara Daniel punya basis massa di Pantura, khususnya wilayah Indramayu.
Namun, Golkar kini tengah disibukkan dengan mencari ketua umum baru pasca Setya Novanto ditahan oleh KPK karena kasus e-KTP. Bahkan, tidak menutup kemungkinan ada perubahan dukungan dari Ridwan Kamil.
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
Baca juga:
Sekjen PKB tolak sistem konvensi buat pilih pendamping Ridwan Kamil
Pimpinan Ponpes di Jawa Barat dukung Uu Ruzhanul jadi pendamping Ridwan Kamil
Protes Ketum PPP ke Emil, sebut tak tegas, banyak janji hingga bicara tarik dukungan
Golkar minta partai pendukung Emil pakai alasan ilmiah jika tolak Daniel Mutaqien
Tak pilih Uu jadi pendamping, PPP bicara kemungkinan tarik dukungan dari Emil
Ketum PPP ingatkan Emil, pernah janji gandeng santri jadi pendamping di pilgub
Ketum PPP sindir Ridwan Kamil terlalu banyak janji jadi susah pilih Cawagub