Ganjar Dipanggil DPP PDIP, FX Rudy: Siapa Tahu Pulang Bawa Rekomendasi
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo FX Hadi Rudyatmo atau akrab disapa Rudy mengajak para kader berpikir positif dengan pemanggilan itu. Pemanggilan Ganjar sebagai kader partai, menurut Rudy, menunjukkan jika dia diakui sebagai kader partai.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memenuhi panggilan DPP PDIP, Senin (24/10). Dia diminta memberikan klarifikasi atas pernyataannya siap menjadi calon presiden.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Solo FX Hadi Rudyatmo atau akrab disapa Rudy mengajak para kader berpikir positif dengan pemanggilan itu. Pemanggilan Ganjar sebagai kader partai, menurut Rudy, menunjukkan jika dia diakui sebagai kader partai.
-
Apa yang akan dilakukan Ganjar Pranowo terkait hasil Pilpres 2024? Ganjar menegaskan, pihaknya akan melakukan gugatan hasil Pilpres 2024 itu ke MK. Dia berharap MK bisa dengan adil dan membongkar kejanggalan-kejanggalan pemilu.
-
Kapan Ganjar Pranowo mengumumkan akan menggugat hasil Pilpres 2024? Ganjar menyebut, gugatan ke MK penting untuk membuka kecurangan selama proses Pemilu. “Sebelumnya ada proses maka inilah yang harus dibuka semuanya,” ujarnya.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Siapa yang menjadi Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024? Pada Pilpres 2024 mendatang, Prabowo menggandeng Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapresnya.
-
Apa alasan Relawan Garuda Nusantara 08 mendukung Prabowo di Pilpres 2024? Terkait pertimbangan merapat ke GN 08 dan mendukung sosok Menteri Pertahanan itu, pihaknya mengaku tak ada alasan khusus. Sebab, faktor hubungan psikologis dan kedekatan emosional antar sesama menjadi landasan satu tujuan dan satu jalan untuk memenangkan Prabowo Subianto dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
-
Siapa yang mendukung Prabowo dan Gibran dalam Pilpres 2024? "Prabowo-Gibran serta koalisi Indonesia maju, kami terang-terangan dan tidak malu-malu dan tidak mencla-mencle. Kami adalah timnya Pak Joko Widodo dan Anda tahu saya sekian tahun adalah lawan Pak Jokowi. Dua kali saya kalah (dari Jokowi),"
"Pemanggilannya itu mau diapakan kita juga nggak ngerti. Siapa tahu setelah dipanggil malah pulang bawa rekomendasi, kan begitu," ujar Rudy saat ditemui Senin (24/10).
Ikuti berita Ganjar Pranowo di Liputan6.com
Bela Sikap Ganjar
Mantan Wali Kota Solo yang secara blak-blakan mendukung Ganjar itu memberikan pembelaan saat kesiapan menjadi Capres 2024 diungkapkan. Menurutnya, sebagai kader PDI Perjuangan harus siap ketika ditanya sesuatu yang menyangkut kepentingan rakyat, bangsa dan negara.
Ucapan Ganjar yang menyatakan siap maju Pilpres 2024 saat ada yang menanyakan, dinilainya sudah tepat."Tidak ada kader PDI Perjuangan ditanya untuk kepentingan masyarakat, apalagi kepentingan bangsa dan negara, jawabnya tidak siap itu tidak ada, adanya siap, sehingga menurut saya Pak Ganjar nggak salah, nggak ada salahnya," tandasnya.
Yang perlu diketahui, lanjut Rudy, seseorang yang akan maju sebagai capres haruslah dicalonkan melalui partai politik atau gabungan partai politik. Mereka juga harus memenuhi syarat minimal 20% di parlemen atau 25% perolehan suara.
"Nggak mungkin Pak Ganjar mau nyapres tapi tidak dicalonkan dari partai
atau gabungan partai politik. Nggak ada calon presiden independen. Sehingga kalau Pak Ganjar dipanggil DPP, menurut saya malah lebih baik," tandasnya.
"Lebih baik, pasti akan ditanya kesiapan nyapres, kan gitu. Mungkin bisa diarahkan siapa tahu. Kalau saya lebih berpikir positif saja," imbuhnya.
Siap Diberi Sanksi
Yang perlu digarisbawahi, menurut Rudy, pemanggilan Ganjar Pranowo, baik mendapat penghargaan maupun sanksi, dia tetap PDIP.
"Karena kalau saya ditanya wartawan, Pak Ganjar siap nyapres, Pak Rudy dukung nggak? Ya dukung no. Sesama kader ya sah-sah saja, kecuali saya dukung calon presiden dari partai lain. Lha itu saya melanggar aturan," katanya.
Namun, lanjut Rudy, jika sikapnya tersebut dianggap melanggar disiplin partai, dirinya siap menerima sanksi. Rudy meminta agar sesama kader tidak saling mencari-cari kesalahan. Karena pada akhirnya penentuan akhir menjadi hak prerogatif ketua umum partai.
"Kalau kader dipanggil, mau dikasih reward atau punishmen, itu namanya diakui sebagai kader. Ngapain susah-susah mikir," katanya.
Yakin Megawati Bijaksana
Rudy mengaku berkomunikasi dengan Ganjar sepekan lalu atau sebelum ucapan kesiapan nyapres terlontar. Ia juga menegaskan jika pencalonan kepala daerah hingga presiden, semuanya tergantung kepada rekomendasi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Kalau saya mendukung Pak Ganjar, tapi ketua umum tidak memberi rekomendasi kan ya sia-sia. Kita semua menyadari itu. Kader partai yang tegak lurus kan seperti itu. Ini kan belum, nanti kalau sudah ada yang ditunjuk baru saya komentar," jelasnya.
Rudy menambahkan, pada saatnya nanti Megawati akan memilih kader terbaik sebagai calon Presiden 2024. Megawati, lanjut dia, sangat berpengalaman dalam hal memilih kader terbaik demi kepentingan bangsa dan negara.
"Bu Ketum itu sangat arif dan bijaksana kok. Apalagi untuk kepentingan bangsa dan negara. Bukan kepentingan kelompok, pribadi maupun kepentingan keluarga," pungkasnya.
(mdk/yan)