Ganjar Penuhi Undangan Walhi, Hanya Prabowo yang Belum Merespons
Ganjar Pranowo akhirnya memenuhi undangan Walhi, Kamis (8/2).
Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo akhirnya memenuhi undangan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Kamis (8/2). Dengan kehadiran Ganjar, hanya Capres nomor urut 02 yang belum merespons undangan itu.
- Ganjar Ingatkan Prabowo: Yang Bekerja Sama Saja Bisa Ganggu
- Politikus Gerindra Sentil Anies dan Ganjar: Belajarlah seperti Prabowo, Petarung dan Ikhlas
- Ganjar Gaungkan Perubahan, Anies Ungkap Peluang Gabung Kubu 03 jika Pilpres 2024 Dua Putaran
- Ganjar Pranowo Ungkap Alasan Anak Muda Enggan Jadi Petani: Enggak Menjanjikan!
Ganjar Penuhi Undangan Walhi, Hanya Prabowo yang Belum Merespons
Undangan itu pertama kali dipenuhi Capres nomor urut 01, Anies Baswedan yang hadir pada Konferensi Orang Muda.
"Di Konferensi Orang Muda 25 November lalu, kita undang ketiganya, tapi tidak hadir (Prabowo) dan tidak ada komunikasi tidak lanjut dari timnya sampai hari ini," kata Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Zenzi seusai menerima Ganjar di Markas Walhi, Jakarta Selatan, Kamis (8/2).
Zenzi pun menyayangkan sikap dari Prabowo yang tidak merespons undangan Walhi. Padahal, dalam realitas dan kondisi soal lingkungan, paradigma yang diusung Prabowo perlu banyak koreksi.
"Dan kami anggap tidak mau mendapatkan masukan dari pihak yang menangani persoalan. Padahal menurut kami paradigma dan cara pikir 02 terhadap lingkungan berbahaya. Kenapa berbahaya karena tidak meng-adress keadilan," tuturnya.
Zenzi mencontohkan soal tanah yang dimiliki hak pakainya oleh Prabowo di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Jumlahnya sangat timpang dengan tanah para petani.
Sebelumnya, Zenzi menyatakan Presiden Jokowi gagal menjalankan ekonomi nusantara.
"Kami menerima Pak Ganjar karena dulu juga 9 tahun yang lalu Jokowi ketika mencalon presiden juga datang kemari. kalau kita masih membicarakan masalah lingkungan masalah sumber daya alam saat ini artinya Jokowi 9 tahun ini gagal menyelamatkan lingkungan di Indonesia," kata dia.
Sementara Ganjar menilai upaya untuk mengembangkan ekonomi nusantara yang diusung Walhi bisa terwujud tergantung dengan niat dari pemerintah untuk merealisasikannya.
"Ya karena nggak terwujud (Era Jokowi) makanya diundang lagi. harapannya kan berharap pada pemimpin-pemimpin berikutnya yang memimpin. Kan tidak bisa kemudian Walhi menangani sendiri nggak mungkin kan," kata Ganjar seusai dialog.
Ganjar juga menyatakan akan mereview izin tambang dan perkebunan sawit apabila nanti terpilih sebagai presiden.
"Nah, tadi ada banyak masukan sih, kalau kita lihat tambang kita ada berapa, di mana, kondisinya seperti apa. perkebunan kita ada di mana, kondisinya seperti apa," kata Ganjar.
Menurutnya, apabila mendapatkan data yang lengkap atas kondisi tambang dan sawit. Hal itu bisa dijadikan dasar untuk melakukan evaluasi yang akan diambil apabila memiliki kewenangan.
"Dan itu bisa kita analisis dengan cukup lengkap. Nah kalau itu sudah ada maka mari kita buat perlakuan. Satu, kalau tadi diberikan ya sudah distop maka pengusaha juga ketakutan toh? 'wah punya gua diambil', nggak bisa,” ujarnya.
“Tapi yang mau nambang entar dulu ya, kita seimbangkan dulu, perusakan alamnya sudah cukup parah. Maka hal-hal yang seperti ini kita bisa dudukan untuk ambil keputusan dalam mereview tadi,” tambahnya.