Ganjar Pranowo Disematkan Gelar Anak Sulung oleh Raja Termanu Rote Ndao
Gentry Amalo menuturkan, pengangkatan Ganjar menjadi anggota keluarga tersebut sudah berdasarkan keputusan Dewan Adat,
Ganjar mendapat gelar Funu Keu, atau anak sulung satu-satunya lelaki di dalam keluarga.
Ganjar Pranowo Disematkan Gelar Anak Sulung oleh Raja Termanu Rote Ndao
Kedatangan Ganjar Pranowo di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendapat sambutan meriah dari tokoh adat dan masyarakat, Sabtu (1/12).
- Dulu ODGJ Dirayu Ganjar Pranowo Untuk Melepaskan Kalung Rantai, Kini Pria Ini Jago Mengaji
- Keluarga Gus Dur Tentukan Dukungan Pilpres Pekan Depan, PDIP: Kalau Boleh Berharap Satu Barisan dengan Ganjar
- Momen Hangat Ganjar Sowan ke Gubernur Jabar Era 70-an, Langsung Diangkat jadi Keluarga
- Didukung Keluarga Besar Putra Putri Polri, Ganjar Minta Mulai Sapa dan Bantu Rakyat
Tiba di Bandara DC Saudale, Ganjar disambut Raja Nusak Termanu, Vicoas Amalo dan dijemput puluhan orang berkuda menuju istana Uma Batu di Feapopi, Kecamatan Rote Tengah.
Capres nomor urut 3 itu kemudian diangkat menjadi anak sulung keluarga besar Nusak Termanu, dan penganugerahan nama kebesaran.
Pertama, prosesi safe tasioe atau pensucian diri. Ganjar berjalan ke singgasana yang berbentuk sasando dan dibasuh kakinya dengan air kelapa.
Selanjutnya penyematan busana adat Rote.
Politikus PDI-P itu mendapat gelar Funu Keu, atau anak sulung satu-satunya lelaki di dalam keluarga.
Dalam adat setempat, itu berarti menjadi pimpinan tertinggi dalam keluarga.
Sekretaris Adat Suku Folateik Nusak Termanu, Gentry Amalo menuturkan, pengangkatan Ganjar menjadi anggota keluarga tersebut sudah berdasarkan keputusan Dewan Adat.
"Untuk itu, berdasarkan pengangkatan sebagai kerabat adat kepada Pak Ganjar. Kami anugerahkan gelar adat dengan nama perang, yang Mulia Funu Keu," jelasnya.
Ganjar Pranowo mengaku haru sekaligus senang karena sudah menjadi bagian dari masyarakat adat di Rote Ndao.
"Saya sudah tujuh kali mau ke sini tapi selalu gagal. Dan, hari ini saya sudah sampai di sini. Saya terharu karena begitu luar biasa penyambutan masyarakat Rote," katanya.
Menurut Ganjar Pranowo, upacara adat ini memberikan pesan moral tentang ikatan batin sebuah keluarga. Lebih dari itu adalah cara menjaga moral dan kebudayaan Indonesia.
"Terima kasih. Pasti saya merindukan tanah ini untuk kembali," tutupnya.