Ganjar Sowan ke Haedar Nashir: Silaturahminya Bahas Politik Pangan dan UKM
Ganjar dan Haedar juga membahas berbagai persoalan kebangsaan, termasuk persiapan Muktamar Muhammadiyah pada November 2022.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersilaturahmi dengan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Cik Di Tiro, Gondokusuman, Yogyakarta, Kamis (5/5), membahas berbagai persoalan kebangsaan, termasuk persiapan Muktamar Muhammadiyah pada November 2022.
"Sebenarnya keinginan untuk sowan ke Pak Haedar itu sudah lama, tapi waktu itu masih COVID sehingga tertunda. Ya kira-kira hampir tiga bulan lalu. Kebetulan ini saya lagi di Yogyakarta, saya kontak beliau dan Pak Haedar ada waktu. Tadi silaturahmi dan ngobrol-ngobrol, mumpung saya lagi di Yogyakarta sama anak-anak," kata Ganjar usai silaturahmi. Seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Kapan Ganjar Pranowo hadir di Rakernas PDIP? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Di mana Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan? Calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan di FISIP UI, Senin (18/9)
-
Di mana Ganjar Pranowo bertemu dengan para santri? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Ma'Hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
-
Kapan Mahfud Md diumumkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo? Tepat pada Rabu 18 Oktober 2023, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri secara resmi mengumumkan Mahfud Md menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
Dalam pertemuan itu, Ganjar mengungkapkan banyak hal yang dibicarakan dengan Haedar Nashir seperti masukan tentang ekonomi kecil atau mikro dan usaha kecil menengah (UKM), bagaimana usaha kecil harus mendapatkan perhatian untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.
"Kedua beliau cerita soal politik pertanian, ini menarik, khususnya politik pangan karena disampaikan ada masalah minyak goreng yang musti diselesaikan meskipun apresiasi juga bagus karena pemerintah bisa tegas. Itu hebat," ujarnya.
Terkait dengan politik pangan, Ganjar menyebut obrolan lebih fokus pada cara menggerakkan ekonomi dengan kekuatan bangsa, khususnya dari anak-anak kandung Indonesia sendiri misalnya mengenai beberapa komoditas pertanian seperti bawang, kedelai, garam, dan lainnya.
"Itu menjadi cita-cita yang bagus. Terakhir tentu apa pun yang musti dituju ya sila kelima Pancasila, keadilan sosial itu yang mesti diarah. Itu butuh partisipasi seluruh anak bangsa sehingga butuh persatuan. Ya 'geger'-'geger' yang selama ini rasanya butuh duduk bersama, adem saja sih. Tadi ngobrolnya asyik, adem," kata Ganjar.
Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Tengah Tafsir yang ikut mendampingi silaturahmi menambahkan, beberapa pokok bahasan dalam silaturahmi tersebut yakni pertama terkait situasi kebangsaan, dimana ada tukar pandangan antara Haedar Nashir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah dengan Ganjar Pranowo sebagai perwakilan pemerintah.
"Tukar pandangan tadi salam suasana yang sangat sejuk. Tidak ada sesuatu yang saling bertentangan, tapi yang ada harmoni dari kedua tokoh ini," ujarnya.
Menurut dia, pandangan Muhammadiyah sangat jelas mengenai situasi kebangsaan seperti yang sering disampaikan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah yaitu pemimpin bangsa itu harus berdiri di atas segala golongan dan pemimpin bangsa tidak boleh berpihak pada satu kelompok.
"Kalau istilah Pak Haedar itu, negara tidak boleh bermahzab. Mahzab pemimpin itu ya memayungi semuanya. Itu sudah banyak ditulis oleh Pak Haedar dan itu juga yang disampaikan beliau kepada Pak Ganjar sebagai Gubernur. Itu yang paling pokok," jelasnya.
Poin lain yang menjadi pembahasan antara Ganjar dengan Haedar adalah terkait persiapan Muktamar Muhammadiyah. Rencananya muktamar akan diselenggarakan pada tanggal 18-20 November 2022.
"Kedua terkait persiapan Muktamar Muhammadiyah. Bagaimana Jawa Tengah, Pak Gubernur sebagai pemimpin Jawa Tengah, siap mendukung terkait dengan Muktamar Muhammadiyah. Intinya dua itu, persoalan kebangsaan dan terkait persiapan Muktamar Muhammadiyah. Ketiga adalah silaturahmi karena masih suasana lebaran," ujarnya.
(mdk/ded)