Ganjar Tutup Debat Capres: Rakyat Dikecewakan Pemimpin dan Lawan Politik Dinasti
Ganjar mengatakan, rakyat Indonesia sudah sering dikecewakan oleh para pemimpinnya.
Ganjar Pranowo menutup debat Capres dengan tiga janji. Di antaranya, taat kepada tuhan, patuh kepada hukum dan keadilan dan setia kepada rakyat.
Ganjar Tutup Debat Capres: Rakyat Dikecewakan Pemimpin dan Lawan Politik Dinasti
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menutup debat Capres dengan tiga janji. Di antaranya, taat kepada tuhan, patuh kepada hukum dan keadilan dan setia kepada rakyat.
- Ganjar Putuskan jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Golkar: Ada Bagusnya
- Hajatan Rakyat di Balikpapan, Ganjar: Rakyat Tidak Bisa Lagi Diatur Hak Demokrasinya
- Demi Dukung Ganjar, Caleg Demokrat Ini Siap Disanksi
- Ganjar Tak Kaget Maruarar Sirait Keluar PDIP & Ikut Jokowi: Pas Debat Capres Anaknya di Kelompok Sebelah
"Kenapa ini harus saya sampaikan selama kita berkeliling kita mendengarkan baik-baik apa yang rakyat sampaikan," kata Ganjar dalam debat Capres di JCC, Jakarta, Minggu (4/2).
merdeka.com
Dia mengatakan rakyat Indonesia sudah sering dikecewakan oleh para pemimpinnya. Ganjar bersama Mahfud bertekad tidak akan mengulang kesalahan yang sama.
"Itu janji yang harus ditepati. Kita tidak boleh lagi membiarkan kekecewaan itu terulang dan kemarahan rakyat kemudian muncul, lalu mereka menjadi apatis," tegas Ganjar.
Melawan Politik Dinasti
Untuk itu, Ganjar meminta rakyat Indonesia memilih pemimpin yang visioner, negarawan, reformis dan tidak punya persoalan. Dia menegaskan bakal menjaga demokrasi dan melawan politik dinasti.
"Selanjutnya kita harus menjaga proses politik demokrasi dengan baik. Kita mesti melawan politik dinasti itu yang didukung oleh mereka yang statmentnya sangat terbuka. Menguasai sepertiga kekayaan Indonesia," terang Ganjar.
"Sungguh-sungguh rakyat merasa terluka karena statement itu dan yang mengutamakan kepentingan keluarga menjadi di atas kepentingan segalanya,"
sambung mantan Gubernur Jateng itu.
merdeka.com
Politikus PDIP itu mengungkit gerakan dari kampus-kampus dalam beberapa hari terakhir untuk menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.
Menurut Ganjar, suara dari perguruan tinggi itu merupakan pengingat untuk menjaga demokrasi.
"Hari ini kampus berbicara, masyarakat sipil berbicara dan kita sedang diingatkan agar trek demokrasi bisa berjalan dengan baik. Dan jangan biarkan KKN subur kembali di Indonesia, kita mesti tegas untuk menegaskan menegakkan hukum,"
tutup Ganjar.