Gejolak internal Golkar dampak perampingan kepengurusan
Gejolak internal Golkar dampak perampingan kepengurusan. Airlangga merampingkan kepengurusan Golkar yang awalnya berjumlah 305 menjadi 200 orang. Perampingan ini menjadi bagian dari revitalisasi kepengurusan yang menjadi amanat Munaslub Partai Golkar.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menilai, gejolak ketidakpuasan dari beberapa kelompok di internal partai atas kepemimpinan Airlangga Hartarto merupakan konsekuensi atas perampingan struktur kepengurusan. Kabar adanya gejolak itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical).
Airlangga merampingkan kepengurusan Golkar yang awalnya berjumlah 305 menjadi 200 orang. Perampingan ini menjadi bagian dari revitalisasi kepengurusan yang menjadi amanat Munaslub Partai Golkar.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Golkar? Airlangga Hartarto menjadi Ketua Umum Partai Golkar ke-11 sejak pertama kali dipimpin Djuhartono tahun 1964.
-
Bagaimana Airlangga Hartarto mengelola potensi konflik di dalam Partai Golkar? Lanjut Dedi, Airlangga juga mampu merawat infrastruktur partai dengan mengelola potensi konflik yang baik.
-
Apa yang diklaim Airlangga sebagai pencapaian Partai Golkar? "Dengan demikian Partai Golkar mengalami kenaikan dan dengan Partai Golkar mengalami kenaikan, Partai Golkar juga yang mendukung Pak Prabowo dan Mas Gibran bisa berkontribusi kepada kemenangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka," tutup Airlangga.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kapan Airlangga menyampaikan klaim dukungan Partai Golkar untuk Prabowo-Gibran? Hal itu disampaikan Airlangga dalam acara buka puasa bersama jajaran Partai Golkar dengan Prabowo-Gibran, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (29/3).
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
"Ini konsekuensi dari penyusunan struktur, yang lebih ramping dibandingkan dengan kepengurusan sebelumnya. Dari 300-an lebih sekarang sekitar 200, jadi memang ada sekian ratus yang tereliminir dari kepengurusan Partai Golkar," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/2).
Ace mengungkapkan, Airlangga dan Sekjen Partai Golkar Lodewijk Fredrich Paulus telah melakukan pendekatan kepada kader yang tidak mendapatkan jabatan di DPP. Rencananya, mereka akan ditempatkan di kelompok-kelompok kerja baru Golkar.
"Nah bagi teman-teman yang punya aspirasi untuk maju menjadi calon legislatif, teman-teman akan diundang untuk mengisi jabatan-jabatan," terangnya.
Upaya lain untuk menyolidkan kader adalah dengan memanggil mereka yang berencana maju di Pemilu Legislatif 2019 dalam waktu dekat.
"Namun ketua umum dan pak sekjen sebetulnya mencoba untuk melakukan pendekatan pada teman-teman partai yang tidak terakomodasi untuk ditempatkan di badan lembaga pokja DPP Partai Golkar yang sekarang ini sedang disusun," ujar Ace.
Anggota Komisi II DPR ini meyakini, gejolak tidak akan merusak harmonisasi di internal Partai Golkar. Menurutnya, masalah ini hanya dinamika yang biasa di Partai Golkar.
"Karena yang kita yakini dari gerakan tersebut ya sebagai dinamika di internal partai yang biasa itukan biasa di Partai Golkar tidak pernah sepi maka proses yanh dinamis ini bagian dari dialektika Partai Golkar," tandasnya.
Baca juga:
Setnov: Bukan hanya beruntung, sayang kalau enggak dapat Fahri
Airlangga sebut Plt Ketua DPD Jatim diputuskan 2 hari mendatang
Airlangga soal kabar Fahri masuk Golkar: Partai terbuka untuk siapa saja
Bupati Nyono tersangka KPK, Golkar konsultasi dengan KPU soal Pilbup
Ditangkap KPK, Bupati Jombang resmi dicopot dari Ketua DPD Golkar Jatim
Kekhawatiran Ical dan lima kelompok besar di Golkar
Ketua DPP Golkar akui ada kader yang curhat tak puas dengan Airlangga