Gerakan mahasiswa lengserkan Jokowi gembos di tengah jalan
Mahasiswa tak satu pandangan dan rencana gerakan itu tak matang.
Kalangan aktivis mahasiswa mulai bereaksi atas kinerja buruk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka menyerukan kepada seluruh elemen mahasiswa untuk bergabung dan turun ke jalan saat peringatan hari Kebangkitan Nasional 20 Mei.
Kabar yang beredar, gerakan mahasiswa ini ingin memberi kejutan kepada pemerintah. Salah satu agenda besarnya adalah mencabut mandat rakyat kepada Presiden Jokowi.
"Kepemimpinan Jokowi selama 6 bulan ini pastinya banyak sekali blunder. Presiden punya banyak kebijakan yang bisa dibilang tidak pro pada rakyat. Misalnya di bidang hukum terkait kriminalisasi KPK, pelemahan agenda anti-korupsi, menaikkan harga BBM yang sejatinya sudah menyengsarakan rakyat Indonesia," kata Ketua BEM UI, Andi Aulia Rahman di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (17/5).
Namun, aksi yang direncanakan dilakukan oleh ribuan mahasiswa ini diprediksi gagal di tengah jalan. Berikut tanda-tanda gembosnya gerakan mahasiswa 20 Mei, seperti dihimpun merdeka.com, Rabu (20/5):
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi pada hari Jumat, 8 Desember? Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) negara-negara sahabat.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
BEM se-Indonesia penuhi undangan Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia ke Istana. Karena undangan dan pemberitahuan dari pihak Istana mendadak, hanya beberapa pengurus BEM saja yang bisa hadir ke Istana, khususnya BEM dari perguruan tinggi yang ada di Jakarta.
"Yang diundang banyak, tapi ini mendadak. Jadi yang konfirm hadir ya ini saja," kata BEM UI, Andi Auliya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/5).
Mereka datang sekitar pukul 19.00 WIB usai Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan HMI dan alumni lintas perguruan tinggi. Menurut Andi, masing-masing BEM membawa aspirasi yang berbeda.
"Agendanya diskusi langsung, yang jelas soal kerakyatan," tegasnya.
Adapun yang sudah di Istana di antaranya BEM dari Trisakti, UI, UGM, Telkom University dan beberapa BEM lainnya. Sebagian besar dari mereka mengenakan jaket almamater dari kampusnya masing-masing.
"Kita akan dialog dengan presiden. Yang dari daerah enggak memungkinkan datang karena undangannya mendadak," kata M Puri dari BEM Trisakti.
BEM UI tak turun aksi 20 Mei
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia menegaskan akan turun menggelar aksi bukan pada Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei. Melainkan pada 21 Mei untuk memperingati reformasi.
"BEM UI tidak akan turun untuk aksi tanggal 20 Mei, tapi kita akan turun untuk aksi tanggal 21 Mei" kata Deputi Departemen Kajian Strategis Bem UI, MS Mujab di Kampus UI, Depok, Selasa (19/5).
Mujab mengatakan pada 21 Mei diagendakan aksi BEM seluruh Indonesia. Dalam aksi itu tidak ada isu penggulingan Presiden sebagaimana yang telah tersebar.
"Tanggal 21 Mei memang diagendakan aksi BEM seluruh Indonesia di depan istana. Cuma memang kita tidak ada pewacanaan penggulingan Jokowi seperti yang tersebar. Tanggal 21 kita bukan akan menggulingkan Jokowi, tetapi kita akan membawa tuntutan untuk Jokowi berdasarkan kajian-kajian yang telah kami buat," tegasnya.
BEM UKI tak unjuk rasa pada 20 Mei
Biro Kemahasiswaan Universitas Kristen Indonesia (UKI), Indriyatmoko menyatakan BEM UKI dalam proses normalisasi dan tidak akan turun dalam demonstrasi evaluasi Pemerintahan Jokowi-JK pada 20 Mei. Kegiatan mahasiswa akan diarahkan ke kegiatan yang menambah soft skill.
"Kemungkinan tidak ikut turun ke jalan jika ada mungkin sebagian kecil saja" kata Indriyatmoko di UKI, Selasa (19/5).
Lanjut dia, kegiatan kampus tersebut di antaranya latihan keterampilan manajemen mahasiswa (LKMM), pengembangan bakat dan minat serta pengabdian masyarakat. Dia juga mengungkapkan dibekukannya BEM UKI karena terjadinya gesekan antara mahasiswa dalam beberapa tahun belakangan.
"BEM memang dibekukan sementara untuk dilakukan normalisasi dan restrukturisasi kegiatan mahasiswa," terang dia.
Rencana aksi tak matang
Isu demo besar-besaran mahasiswa yang akan menggulingkan Presiden Joko Widodo pada 20 Mei nanti dinilai tak akan berpengaruh para pemerintahan. Sebab, demo besok diyakini sangat jauh berbeda dengan gerakan mahasiswa pada Mei tahun 1998 yang lalu.
"Gerakan 20 Mei besok saya yakin tak mampu menjatuhkan Jokowi. Menggoyahkan saja tak bisa. Paling ya Jokowi santai-santai saja. Aman-aman saja," ujar Pengamat Politik Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo dalam diskusi di Gedung Joang 45, Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/5).
Menurut dia, prasyarat terjalinnya kekuatan untuk menjatuhkan sebuah pemerintahan masih belum cukup untuk gerakan besok. Mei tahun ini tak memiliki kemiripan yang kuat dengan konteks sosial politik era '98. Kondisi ini yang membuat gerakan dari sebuah gerakan penggulingan menjadi tak matang.
"Kalau Mei 98 persyaratannya sudah cukup. Karena terlalu lamanya rezim Soeharto memerintah, kepemimpinan yang otoriter, adanya rakyat miskin, faktor krisis ekonomi moneter," tuturnya.