Gerindra Akui Ada Pro Kontra Kader Ingin Masuk Koalisi Pemerintah
"Semuanya kita sikapi dengan bijaksana, kami Partai Gerindra memahami dan mengerti keinginan-keinginan yang ingin di dalam dan keinginan yang ada di luar," kata dia.
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengakui adanya pro dan kontra dalam internal partai terkait apakah ingin bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin atau tetap menjadi oposisi.
"Ya tentu ada dinamika ya pendukung-pendukung kami ada yang pro ada yang kontra, ada yang ingin di dalam (pemerintah) ada ingin di luar," ujar dia dalam diskusi di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2019).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Siapa yang mengusulkan Jokowi sebagai pemimpin koalisi Prabowo-Gibran? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
Menurut dia, pro kontra tersebut adalah hal yang wajar. Apalagi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terlihat kian akrab dengan Jokowi. Bahkan, mereka baru saja melakukan pertemuan.
"Semuanya kita sikapi dengan bijaksana, kami Partai Gerindra memahami dan mengerti keinginan-keinginan yang ingin di dalam dan keinginan yang ada di luar," kata dia.
Riza mengatakan, menjadi koalisi atau pun oposisi tergantung keputusan dari Jokowi-Maruf Amin. Menurutnya, Partai Gerindra sudah menyatakan kepada Jokowi siap membangun Bangsa Indonesia.
"Ya terkait posisi Gerindra sepenuhnya diserahkan pada Pak Jokowi, terkait kabinet itu merupakan hak prerogatif dari presiden dan wakil presiden terpilih ya," kata dia.
Dia mengatakan, jika nantinya Jokowi memutuskan memberi kursi menteri kepada Gerindra, maka akan diambil. Namun jika tidak, menurutnya Gerindra akan tetap komitmen membangun Bangsa Indonesia.
"Kami tidak menyodorkan nama, tidak pernah meminta-minta posisi jabatan apapun di pemerintahan, karena bagi Pak Prabowo, bagi Partai Gerindra, bagi kami yang penting adalah memberikan sumbangsih, kontribusi yang baik bagi bangsa dan negara," kata dia.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Gerindra Pilih Koalisi atau Oposisi? Klik di Sini!
Baca juga:
Gerindra Gabung Jokowi, NasDem Khawatir Tak Ada Kritik ke Pemerintah
Jokowi Dinilai Lebih Cair ke Prabowo Ketimbang SBY
Surya Paloh Legowo Gerindra Dapat Jatah Menteri di Kabinet Jilid II
Gerindra Klaim Jokowi Tawari Kursi Menteri
Gerindra Sebut Golkar Minta Jatah Kursi MPR Sejak Awal
NasDem: Surya Paloh Akan Bertemu Prabowo