Gerindra bantah Sandiaga Uno bayar Rp 500 M ke PAN dan PKS
Gerindra bantah Sandiaga Uno bayar Rp 500 M ke PAN dan PKS. Menurut Riza, sampai saat ini PAN belum memutuskan arah koalisi. Sementara PKS masih memperjuangkan ijtima ulama dan hasil rapat Majelis Syuro.
Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria membantah tudingan Wasekjen Demokrat Andi Arif soal Sandiaga Uno memberikan uang Rp 500 miliar ke PKS dan PAN demi menjadi Cawapres. Tudingan itu disampaikan Andi Arif melalui akun Twitter miliknya.
"Tidak betul ada mahar," kata Riza saat dihubungi, Kamis (8/8).
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Kenapa elektabilitas Prabowo-Gibran meningkat? Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan menjelaskan, meroketnya elektabilitas Prabowo-Gibran lantaran pergerakan akar rumput pasangan nomor urut 2 itu sangat masif.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
Menurut Riza, sampai saat ini PAN belum memutuskan arah koalisi. Sementara PKS masih memperjuangkan ijtima ulama dan hasil rapat Majelis Syuro.
"Semua mempunyai kesempatan sama. Jadi ada uang Rp 500 miliar itu tidak betul dan tidak mendasar, hubungan kami dengan PAN sangat baik dengan PKS sangat baik, dengan Demokrat juga baik," tuturnya.
Sebelumnya, Wasekjen Demokrat Andi Arief mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra tidak komitmen dengan ucapannya. Menurut Andi, seiring berjalannya waktu ucapan Prabowo saat bertemu Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbeda dengan saat awal.
"Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan," kata Andi Arif melalui akun Twitter resmi miliknya @AndiArief_, Rabu (8/8).
Andi pun menuding sikap Prabowo karena Sandiaga Uno membawa uang agar dipilih menjadi Cawapres. Uang tersebut juga diberikan kepada PAN dan PKS.
"Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS," tuturnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Wasekjen Demokrat sebut mental Prabowo jatuh 'ditubruk' uang Rp 500 M Sandiaga
Andi Arief sebut Prabowo jenderal kardus, Demokrat cerai dengan Gerindra
Waketum Gerindra balas Demokrat: SBY jenderal suka terima kardus duit korupsi
Terancam cerai, Gerindra ingatkan SBY tak minta jatah kursi Cawapres
Andi Arief sebut Prabowo jenderal kardus, ini respons Gerindra