Mendag Budi Santoso Lepas Ekspor Kacang & Produk Perikanan Perdana ke Belanda Senilai Rp2,5 M
Ekspor produk kacang tunggak dan produk perikanan ke Belanda ini merupakan bukti nyata bahwa produk-produk UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global.
Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso melepas ekspor produk kacang tunggak dan produk perikanan berupa ikan nila dan ikan lele asap/asin senilai Rp2,5 miliar perdana ke Belanda pada Kamis (19/12/2024) di Betek, Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Produk yang diekspor merupakan produksi Desa Sejahtera Astra Insan Madani Sukses di bawah binaan Astra.
"Pelepasan ekspor produk kacang tunggak dan produk perikanan ke Belanda ini merupakan bukti nyata bahwa produk-produk UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar global. Kami mengapresiasi Astra yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program Desa Sejahtera Astra. Desa Sejahtera Astra Insan Madani Sukses adalah contoh nyata bahwa UMKM Indonesia bisa memperluas jangkauan pasar ke pasar global," ucap Mendag Budi Santoso.
Dalam sambutannya, Mendag Budi Santoso menyampaikan tiga program utama Kemendag, yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).
Mendag Budi Santoso juga menekankan pentingnya perluasan pasar ekspor untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia terutama untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Sebagai salah satu upaya untuk memperluas pasar ekspor serta mempertahankan surplus neraca perdagangan, Pemerintah Indonesia telah membuka akses ke sejumlah pasar internasional melalui perjanjian dagang dengan berbagai negara.
"Dengan adanya perjanjian perdagangan ini, produk-produk Indonesia berkesempatan untuk memasuki pasar yang lebih luas, meningkatkan daya saing, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional dan daerah," tambah Mendag Budi Santoso.
Selain itu, Mendag Budi Santoso menjelaskan, Kementerian Perdagangan memiliki 46 perwakilan dagang di luar negeri yang berperan penting dalam peningkatan ekspor.
"Kemendag memiliki program business matching. Pada program ini, para perwakilan perdagangan akan membantu untuk mempertemukan eksportir dengan buyer. Para pelaku UMKM ekspor dapat memanfaatkan kehadiran perwakilan perdagangan di luar negeri untuk menembus pasar mancanegara," ujar Mendag Budi Santoso.
Mendag Budi Santoso juga mengungkapkan keinginannya untuk memperbanyak desa-desa berpotensi ekspor atau Desa Ekspor, dimulai dari Malang.
"Kami akan mengembangkan desa ekspor, yang sudah dimulai di Malang ini, agar masyarakat di desa tidak tertinggal dalam hal kesejahteraan dibandingkan dengan yang ada di kota. Kami ingin memastikan desa-desa ini juga dapat terhubung dengan pasar global dan dikenal di negara lain," pungkas Mendag Budi Santoso.