Gerindra belum akui kekalahan dari Ridwan Kamil di Jawa Barat
Pasangan calon yang diusung Gerindra di Pilgub Jawa Barat 2018 yakni Sudrajat dan Ahmad Syaikhu (Asyik) kalah dengan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum (Rindu). Hasil ini muncul dari hitung cepat sejumlah lembaga survei.
Pasangan calon yang diusung Gerindra di Pilgub Jawa Barat 2018 yakni Sudrajat dan Ahmad Syaikhu (Asyik) kalah dengan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum (Rindu). Hasil ini muncul dari hitung cepat sejumlah lembaga survei.
Melihat itu, Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade mengatakan, pihaknya belum mengakui jagoannnya kalah. Gerindra masih menunggu hasil penghitungan resmi KPU.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kapan Ridwan Kamil menyelesaikan kuliahnya? Selanjutnya adalah potret Ridwan Kamil saat menyelesaikan Sarjana S-1 Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995.
"Kita belum mengakui kita kalah oleh Ridwan Kamil di Jawa Barat. Karena kita masih menunggu hasil real count kita. Karena bedanya kan tipis hampir 3 persen. Jadi kita nunggu dulu," katanya kepada merdeka.com, Kamis (28/6).
Lanjutnya, meskipun saat ini tertinggal di hitung cepat, tapi Andre melihat mesin partai Gerindra dan PKS bahu membahu siang dan malam untuk memenangkan pasangan yang disebut Asyik ini. Dia mengatakan hasil Asyik rendah survei sebelum pelaksanaan Pilkada dapat dipatahkan di lapangan.
"Hasil survei menyatakan bahwa pasangan yang kami dukung bisa 6 persen 7 doang, tapi Faktanya pasangan ini bisa memutar balikkan survei. Ini menunjukkan mesin partai bekerja sangat sangat efektif. Jadi insya Allah ini menambah keyakinan kami di Pilpres 2019 untuk terus mendukung pak Prabowo dan yakin pak Prabowo akan menang," tuturnya.
Dia juga tak khawatir bila hasil Pilgub ini memengaruhi Pemilu 2019. Sebab, selain Asyik yang tak diduga mendapat hasil tinggi, di Jawa Tengah pasangan Sudirman Said dan Ida Fauziah juga bisa mendulang suara. Padahal elektabilitas Sudirman sebelumnya rendah di kalangan lembaga survei.
"Dari awal calon yang kami usung kan tertinggal jauh, di Jawa Barat kan tertinggal jauh oleh kang Emil. Kang Emil itu udah di atas 30% dari dulu, nah calon kami 0% kan. Lalu di Jawa Tengah juga begitu kan, bahkan di Jawa Timur disebutkan bahwa pasangan pak Sudirman dan bu Ida itu hanya dapat 18%, 19% sampai 20%," tutur Andre.
"Faktanya tapi tidak kan, itu menunjukkan bahwa mesin partai kami berkerja luar biasa bahwa jika ditambah bisa menang pak Said dan Bu Ida. Ini menunjukkan bahwa mesin kita luar biasa, ini menambah keyakinan bahwa jadi meskipun kita kalah di Jawa tengah, kita anggap tetapi mesin bagus, dan ini sebagai masukan yang baik, evaluasi yang baik untuk Pilpres 2019," tandasnya.
Baca juga:
Ketum PAN ungkap penyebab kekalahan PDIP di Pilgub Jabar
PPP nilai kemenangan di Pulau Jawa sebagai pemanasan Pilpres 2019
Meski kalah di Pilgub, Dedi Mulyadi tetap akan bantu warga Jabar
Emil unggul tipis dari Sudrajat, Ketum PAN sebut bukti basis santri masih kuat
Hitung cepat KPU: Ridwan-Uu 34,66%, Sudrajat-Syaikhu 28,94%, data masuk 51,28%
Hattrick, PDIP kalah di Jatim, Jabar dan Sumut
Faktor-faktor ini jadi penentu kemenangan Emil-Uu di Pilgub Jabar