Gerindra dan Golkar, Solid di Pilpres Berhadapan di Banten
Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Hubungan Golkar dengan partai-partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) terancam retak di Pilkada Banten. Kondisi ini terjadi usai Golkar ditinggalkan KIM sendirian di Pilkada Banten.
- Golkar Usung Airin-Ade di Pilgub Banten 2024, Begini Reaksi Dimyati
- Golkar Pastikan akan Bersama Gerindra di Pilgub Jakarta
- Tepis Isu Keretakan, Golkar Pastikan Koalisi Indonesia Maju Tetap Solid di Pilkada 2024
- Gerindra Usung Andra Soni-Dimyati di Pilgub Banten 2024, Kemungkinan Tidak Koalisi dengan Golkar
Golkar mulanya berharap Prabowo Subianto merestui Airin Rachmi Diany sebagai calon Gubernur Banten.
Namun di perjalanan, Gerindra bersama PKS, PAN, Partai NasDem, PSI, PKB dan PPP malah mengusung Andra Soni-Dimyati Natakusumah. Paslon itu kini berpotensi berhadapan dengan Airin di Pilkada Banten.
Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, bahwa Gerindra sebagai partai pemenang Pilpres lebih punya magnet bagi parpol lain di Pilkada.
Itu sebabnya, Gerindra ingin mengusung kadernya di Banten ketimbang memilih Airin yang dijagokan Golkar.
"Kenapa misalnya di Banten Airin belum mendapatkan partai koalisi lain di luar Golkar, sepertinya Gerindra sebagai partai pemenang Pilpres lebih punya magnet bagi partai partai lain di KIM khususnya PAN dan Demokrat untuk bisa berkoalisi bersama termasuk partai non KIM seperti PKS yang sudah menentukan pilihan politiknya ke Andra Soni," kata Adi saat dihubungi, Jumat (2/7).
Adi menyebut, variabel Gerindra sebagai partai pemenang Pilpres lebih kuat ketimbang sosok Airin yang sebenarnya secara elektabilitas lebih unggul dari pada kandidat lainnya di Banten.
"Jadi itu yang sebenarnya bisa menjelaskan kenapa Andra Soni diusung oleh mayoritas partai pendukung KIM dibandingkan Airin, begitupun di Jawa Barat potensi itu bisa," tuturnya.
Menurutnya, tidak ada pilihan lain bagi Golkar di Banten mulai meyakinkan PDIP untuk berkoalisi. Karena tanpa PDIP, Golkar sulit memajukan Airin bertanding di pilgub Banten.
Adi pun menilai, koalisi KIM hanya sebatas koalisi yang solid pada konteks Pilpres. Namun, untuk pilkada partai-partai antar KIM saling berhadapan satu sama lainnya.
Tidak hanya di Banten, dia mengambil contoh di Jawa Barat dan Jakarta yang belum ada calon pasti untuk diusung KIM. Yang terpenting, perlu ada titik temu khususnya kepada Gerindra dan Golkar.
"Kalau tidak ada titik temu antara Golkar dan Gerindra khususnya saya kira memang saling berhadapan hadapan seperti di Banten. Intinya ada tidak titik temu antara Gerindra dan Golkar, baik di Jawa Barat dan Jakarta? Kalau ada titik temu saya kira akan solid di dua tempat ini, kalau enggak solid, deadlock enggak ada titik temu, ya saling berhadapan," pungkasnya.