Gerindra dan PAN usung Sudirman Said, PKB tetap inginkan Marwan Jafar
Gerindra dan PAN usung Sudirman Said, PKB tetap inginkan Marwan Jafar. Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Iman Syukri menegaskan, partainya hingga kini masih memberikan mandat kepada Marwan Jafar untuk dicalonkan menjadi gubernur Jawa Tengah pada pemilihan gubernur 2018.
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Iman Syukri menegaskan, partainya hingga kini masih memberikan mandat kepada Marwan Jafar untuk dicalonkan menjadi gubernur Jawa Tengah pada pemilihan gubernur 2018.
"Sikap DPP PKB sampai saat ini belum berubah, masih tetap memberikan mandat kepada Marwan Jafar untuk dicalonkan sebagai gubernur Jawa Tengah," kata Iman dikutip dari Antara, Sabtu (16/12).
Penegasan sikap DPP PKB ini, lanjut Iman, sekaligus menjawab munculnya wacana menyandingkan Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) dengan Sudirman Said yang dijagokan Partai Gerindra.
"PKB belum ada perubahan untuk posisi Cawagub. Masih tetap untuk Cagub. Sekali lagi, mandat untuk Marwan Jafar belum berubah sampai hari ini, dan belum ada wacana untuk Cawagub," katanya.
Wacana menyandingkan KH Yusuf Chudlori dengan Sudirman Said pertama kali disampaikan Fraksi Partai Gerindra Kabupaten Demak setelah partainya menetapkan Sudirman Said untuk dicalonkan menjadi gubernur Jateng.
PKB merupakan pemegang kursi terbesar kedua di DPRD Jawa Tengah, yakni 13 kursi, setelah PDIP yang memiliki 31 kursi. Sementara Gerindra memiliki 11 kursi.
Dengan posisi itu, Iman menyatakan partainya belum memikirkan opsi lain selain menjalankan intruksi partai untuk tetap mencalonkan Marwan Jafar, mantan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Seperti diketahui, Gerindra dan PAN telah resmi menyatakan mendukung Sudirman di Pilgub Jateng. Sementara PDIP, sampai saat ini masih belum mengeluarkan rekomendasi.
Baca juga:
PAN resmi dukung Sudirman Said di Pilgub Jateng
Serap aspirasi warga Jateng, Amien Rais minta Sudirman Said menginap di desa
Surya Paloh perintahkan NasDem dukung calon PDIP di Pilgub Jateng
Masih ada waktu, Gerindra yakin elektabilitas Sudirman Said meningkat
Peneliti LSI: Dekat dengan Mega, belum tentu Ganjar diusung di Jateng
Menyusul Gerindra, PAN akan deklarasi dukung Sudirman Said di Pilgub Jateng
Prabowo yang merasa untung Anies dan Sudirman Said dicopot Jokowi
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Siapa yang yakin bahwa PKB punya kekuatan di Jateng? “Bukan satu Provinsi didominasi oleh satu partai. PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,”
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
-
Siapa yang menyatakan bahwa PKB akan membentuk poros di luar Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.