Sudirman Said Sebut Pertemuan 01 dan 03 Bakal Lebih Intens: Supaya Indonesia Kembali ke Jalan yang Benar
Sudirman mengaku teringat dengan suasana politik di 1998.
Pertemuan bakal membahas ihwal perjuangan para pendukung.[
Sudirman Said Sebut Pertemuan 01 dan 03 Bakal Lebih Intens: Supaya Indonesia Kembali ke Jalan yang Benar
Ketua Institut Harkat Negeri atau IHN Sudirman Said, mengatakan pendukung calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan capres-cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md bakal terjadi lebih intens ke depan.
Menurutnya, pertemuan pendukung 01 dan 03 guna mempererat semangat dan perjuangan menyelamatkan demokrasi Indonesia dari penguasa. Ini, kata dia menjadi kepentingan utama pendukung capres-cawapres 01 dan 03.
Hal ini disampaikan Sudirman dalam diskusi publik bertajuk 'Rethinking Indonesia: Pemilu terburuk dalam sejarah Indonesia, akankah kita terpuruk?' di Grand Wijaya Room, Hotel Gradhika Iskandarsyah, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (2/3).
"Saya kira akan menjadi perekat adalah kepentingan yang lebih besar ya, selalu. Dan pertemuan eksponen 01, 03 kan sudah sering terjadi," kata Sudirman.
Pertemuan, lanjut Sudirman nantinya bakal membahas ihwal perjuangan para pendukung sebagai masyarakat yang berkepentingan untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia ke jalan yang semestinya.
"Sekali lagi, perjuangan ini ke depan bukan lagi memperjuangkan paslon masing-masing, tapi memperjuangkan supaya Indonesia kembali pada jalan yang benar, demokrasi terjaga, konstitusi terjaga, itu yang akan kita lakukan," jelas Sudirman.
Saat ini, Sudirman mengaku teringat dengan suasana politik di 1998. Kala itu, kata dia banyak tokoh serta simpatisan yang turut menjadi lokomotif dan sepakat untuk menginisiasi gerakan rakyat untuk mencapai tujuan yang sama.
"Saya kira Indonesia terlalu penting untuk dibiarkan karena itu kita ingin terus mengajak teman-teman terutama tahun politik untuk yang berkonsolidasi menempuh langkah-langkah itu," ujar Sudirman.