Gerindra Jabar tarik dukungan, Demiz optimis dengan komitmen Prabowo
Gerindra Jabar tarik dukungan, Demiz optimis dengan komitmen Prabowo. Wakil Gubernur Jabar tersebut menyatakan, tetap memegang teguh komitmen Prabowo Subianto dalam pertemuannya di Jakarta, 16 Agustus 2017 lalu. Dalam pertemuan yang juga dihadiri langsung Ahmad Syaikhu.
Partai Gerindra Jabar menyatakan untuk menarik dukungan pada pasangan bakal calon gubernur Jabar Deddy Mizwar dan bakal calon wakil Gubernur Jabar Ahmad Syaikhu. Namun, Deddy Mizwar atau Demiz masih optimis lantaran ada komitmen bersama Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
"Saya masih belum tahu (ucapan dari Ketua DPW Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi), karena yang komitmen selama ini adalah Ketua Umum (Prabowo Subianto). Tapi tolong cek maksudnya apa. Supaya jangan sampai misperception," kata Deddy Mizwar seusai menghadiri kegiatan di Cirebon, Selasa (12/9).
Wakil Gubernur Jabar tersebut menyatakan, tetap memegang teguh komitmen Prabowo Subianto dalam pertemuannya di Jakarta, 16 Agustus 2017 lalu. Dalam pertemuan yang juga dihadiri langsung Ahmad Syaikhu, Prabowo sudah berkomitmen bahwa partainya mendukung Demiz-Syaikhu dengan syarat Demiz bisa menjadi kader Gerindra.
"Saya mempercayai bagaimana seorang pejuang, militer, jenderal, berkomitmen. Tanya Pak Prabowo, apa itu instruksinya, saya enggak yakin," imbuhnya.
Dia melanjutkan, sejak diusung Gerindra pada Agustus lalu memang belum ada pembahasan lebih jauh terkait strategi pemenangan di Pilgub Jabar. Demiz mengaku sudah sangat percaya dan berkomitmen dengan apa yang sudah diamanatkan pada dirinya.
Demiz pun tidak begitu berambisi jika kemungkinan terburuk menimpa dirinya. Dia mengaku percaya pada takdir yang akan mengantarkannya kemana. "Jangankan berganti pasangan. Saya enggak jadi pun bisa saja. Misal kalau setelah mendaftar di KPU, besoknya meninggal," katanya.
Menyoal keinginan Gerindra agar dirinya untuk segera mendaftarkan sebagai anggota Gerindra, itu bukanlah hal sulit. Demiz sudah menyatakan kesediaannya menjadi kader berlambang garuda tersebut.
"(Masalah Kartu Tanda Anggota) itu kan teknis, mekanisme. Bilang saja kapan bisa dicetaknya, saya datang," sebutnya.
Sebelumnya, Partai Gerindra memberi sinyal untuk mencabut dukungan terhadap pasangan bakal calon Gubernur Jabar Deddy Mizwar (Demiz) dan bakal calon wakil Gubernur Jabar Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar 2018. Sinyal itu bergulir usai pasangan tersebut tidak cukup menggembirakan pasca diumumkan Agustus 2017 lalu.
"Buat DPD Partai Gerindra Jabar, pasangan yang di berita kan 17 Agustus lalu untuk mengusung pasangan Demiz - Syaikhu, sejauh ini menjadi sulit direalisasikan," kata Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (12/9).
Menurut Mulyadi, yang cukup membuat berat hati Gerindra mendukung pasangan ini lantaran terucap keinginan Ahmad Syaikhu yang masih ingin memimpin Kota Bekasi. Pernyataan itu harus diseriusi Gerindra Jabar.
"Karena pertimbangan atas kesiapan kandidat dan PKS ,belum lagi statement Pak Saikhu kemarin diacara konsolidasi PKS Kabupaten Bandung, beliau mengatakan kalau boleh memilih, beliau lebih suka tetap di Kota Bekasi dan juga merasa namanya belum dikenal di Jabar," imbuhnya.
Belum lagi konsolidasi kedua partai pasca diumumkannya pasangan tersebut belum ada pembahasan lebih jauh untuk membahas strategi pemenangan. Gerindra mengaku tidak pernah komunikasi dengan PKS untuk membicarakan formulasi kerja sama koalisi.
"Karena sampai hari ini tidak ada komunikasi dari pengurus PKS untuk membicarakan bagaimana formulasi kerjasama koalisi, baik program Pilgub Jabar,Tim dan segala aspek bagi upaya untuk memenangkan Pilgub 2018," tandasnya.
Baca juga:
Dukung Ridwan Kamil, PPP siapkan dua kader dampingi di Pilgub Jabar
Batal dukung Deddy Mizwar-Syaikhu, Gerindra siap 'cerai' dari PKS
Sekjen PKB: Kami merasa cocok saja dengan Ridwan Kamil
PKS tegaskan usung Deddy-Syaikhu, Prabowo akan panggil ketua DPD Gerindra Jabar
Hanura resmi gabung koalisi PDIP dan Golkar di Pilgub Jabar
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.