Gerindra nilai dua tahun kepemimpinan Jokowi-JK jauh dari nawacita
Gerindra nilai dua tahun kepemimpinan Jokowi-JK jauh dari nawacita. Waketum Gerindra Fadli Zon mengatakan, cita-cita Jokowi-JK yang disampaikan saat kampanye Pilpres 2014 lalu masih jauh dari kata memuaskan. Fadli menilai pencapaian hampir di semua bidang pemerintahan belum menunjukkan hasil yang maksimal.
Kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan genap 2 tahun pada 20 Oktober mendatang. Sejumlah pihak pun menyampaikan kritik dan pujian atas kinerja Jokowi-JK selama 2 tahun belakangan ini.
Waketum Gerindra Fadli Zon mengatakan, cita-cita Jokowi-JK yang disampaikan saat kampanye Pilpres 2014 lalu masih jauh dari kata memuaskan. Fadli menilai pencapaian hampir di semua bidang pemerintahan belum menunjukkan hasil yang maksimal.
"Apa yang jadi cita-cita untuk merealisasikan, janji kampanye masih jauh. Hampir di semua bidang," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/10).
Disektor ekonomi, katanya, masyarakat masih kesulitan mencari pekerjaan, daya beli juga minim, harga kebutuhan bahan pokok masih tinggi.
"Kalau di sisi ekonomi, sebagian masyarakat merasakan kalau ekonomi makin sulit, harga naik, daya beli masyarakat rendah, sulit untuk cari pekerjaan," terangnya.
Selain itu, bidang politik juga tak luput dari penilaian Fadli. Fadli menyebut kehidupan politik relatif kurang sehat karena kisruh ditataran parpol terbilang cukup banyak. Iklim demokrasi, lanjut Fadli, juga kerap diwarnai intervensi dan keinginan penguasa, atau kelompok tertentu.
"Di bidang politik, masih didominasi oleh keinginan untuk melakukan satu penguasaan. Termasuk kelompok atau parpol. Kehidupan politik kita relatif kurang sehat karena beberapa parpol dipecah belah. Ada jejak dari intervensi pemerintah sehingga kehidupan demokrasi kita mah diwarnai demokrasi yang diintevensi keinginan kekuasaan," jelas dia.
Lebih lanjut, Fadli berpendapat hukum menjadi kian tak jelas. Ini dikarenakan realitas yang terjadi bahwa hukum menjadi tumpul ke atas tapi tajam bagi rakyat miskin. Dia menyimpulkan deskiriminasi hukum masih terjadi Indonesia.
"Di bidang hukum, secara singkat saya lihat hukum kita semakin tak jelas, hukum jadi sangat tumpul ke atas, tajam ke bawah. Diskriminasi hukum terjadi dimana-mana. Korupsi besar terjadi dimana-mana," tegas Fadli.
Dicontohkannya, keikutsertaan Jokowi dalam operasi pemberantasan pungli (OPP) di Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu. Fadli menilai Jokowi seharusnya tidak sampai turun ke lapangan karena praktik pungli itu hanya kasus kecil.
"BPK menyampaikan ada kerugian negara tapi tidak diusut. Tapi petty corruption dikejar. Contoh, yang dilakukan presiden di OTT. Menurut saya itu peristiwa memalukan, itu kan cukup polsek saja. Presiden ketinggian. Mungkin kapolsek juga sudah ketinggian," pungkasnya.
Baca juga:
Sidang tahunan, ketua MPR puji pembangunan infrastruktur Jokowi-JK
Presiden Jokowi lantik 13 menteri baru hasil reshuffle jilid 2
Jokowi-JK perkenalkan wajah baru menteri Kabinet Kerja
Dukung kebijakan Presiden Jokowi, relawan gelar silaturahmi nasional
Survei SMRC: Dua tahun Jokowi-JK, rakyat nilai korupsi makin banyak
Menteri Susi ogah mengubah kebijakan
Jokowi-JK hadiri buka puasa bersama di DPP NasDem
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).