Gerindra ragukan sumber media asing yang sebut Prabowo minta jatah menteri
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membantah berita Asia Times yang menyebut Ketua Umumnya, Prabowo Subianto meminta delapan jatah kursi menteri jika diduetkan dengan Joko Widodo di Pilpres 2019.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membantah berita Asia Times yang menyebut Ketua Umumnya, Prabowo Subianto meminta delapan jatah kursi menteri jika diduetkan dengan Joko Widodo di Pilpres 2019.
Kabar menyebutkan, saat bertemu dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Prabowo menyampaikan permintaan itu. Dasco mempertanyakan akurasi sumber berita itu.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
"Saya enggak tahu ya sumber beritanya apakah bisa dipertanggungjawabkan atau tidak," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/4).
Secara tegas Dasco membantahnya. "Yang pasti secara tegas kami sampaikan bahwa berita-berita yang kemudian beredar, kalau Pak Prabowo bersedia jadi cawapresnya presiden Jokowi kemudian meminta kuota beberapa menteri itu adalah tidak benar. kami pastikan tidak benar," lanjutnya.
Dasco menuturkan, dalam pertemuan itu Prabowo hanya makan malam dengan Luhut. Jika ada pembicaraan soal Pilpres 2019, itu hal yang lumrah untuk dilakukan.
"Sudah dari awal kita sampaikan perbincangan dengan Pak Luhut itu kan ya namanya dan bukan pertama kali ketemu makan-makan kawan lama, bisnis. Soal Pilpres pasti diomongin, namanya politik sedang hangat-hangatnya. Justru yang aneh enggak bicara politik makan doang," ucapnya.
Beberapa pekan sebelum Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra, sang Ketua Umum Prabowo melakukan pertemuan penting dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Keduanya sempat tiga kali beranjangsana.
Lalu, dalam pertemuan ketiga di sebuah jamuan makan siang di restoran Jepang, pada 6 April lalu, Luhut kembali mendorong peluang untuk menduetkan Jokowi dan Prabowo.
Dikutip dari media asing, Asia Times, Senin (16/4), Luhut disebut kehilangan selera ketika Prabowo menyatakan bersedia mempertimbangkan tawaran itu jika diberi jatah delapan kursi menteri, termasuk pos menteri pertahanan. Belum diketahui apakah yang dimaksud Prabowo menginginkan posisi wakil presiden atau kader Gerindra menjadi menteri pertahanan.
Baca juga:
Gerindra bantah Prabowo minta jatah 8 kursi menteri saat bertemu Luhut
Prabowo dikabarkan minta jatah tujuh menteri, Fadli Zon tegaskan 'Itu bohong'
Gerindra sebut ada partai 'hijau' di kubu Jokowi akan merapat ke Prabowo
Waketum Gerindra: Nama yang diusulkan PKS layak dampingi Prabowo
PKS: Apakah mandat capres dari Gerindra akan Prabowo pakai sendiri?
Wacana duet Jokowi-Prabowo, PDIP terus komunikasi dengan Gerindra