Gerindra Sebut Penambahan Kementerian Difinalisasi Sebelum Pelantikan Prabowo-Gibran
Prabowo dan Gibran dijadwalkan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa penambahan kementerian salah satunya Kementerian Penerimaan Negara di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan difinalisasi sebelum pelantikan presiden terpilih di 20 Oktober mendatang.
"Nanti finalisasi yang akan kemudian difinalkan sebelum pelantikan presiden terpilih," kata Dasco, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (26/9).
- Prabowo-Gibran Dilantik Besok, ini isi Sumpah dan Janji Pelantikan Presiden-Wakil Presiden 2024
- Pelantikan Kabinet Prabowo-Gibran Tanggal 21 Oktober 2024, Terbagi 2 Sesi
- Sambut Baik Ajakan Gerindra Gabung Kabinet Prabowo-Gibran, PKB Mulai Belanja Masalah
- Gerindra Sebut Prabowo-Gibran Belum Bahas Jatah Menteri: Masih Tunggu Hasil Sengketa Pilpres di MK
Dasco menjelaskan, penambahan kementerian dan lembaga di kabinet selanjutnya, masih dalam proses pembahasan.
"Bahwa segala sesuatu yang pada saat ini disampaikan itu masih dinamika. (Penambahan kementerian) Bisa ada, bisa enggak itu tergantung," ucap dia.
Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan membuat Kementerian Penerimaan Negara. Hal ini disampaikan oleh Burhanuddin Abdullah yang merupakan Dewan Penasihat Prabowo.
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) tersebut bilang, perlu ada semacam perubahan yang dilakukan di pemerintahan baru. Salah satunya adalah membuat kementerian yang mengurus penerimaan negara.
“Perlu ada semacam perubahan kelembagaan, yang pertama diubah adalah penerimaan negara,” kata Burhanuddin dalam UOB Economic Outlook 2025, Rabu (25/9).
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, jumlah kementerian atau lembaga di kabinet Prabowo Subianto akan lebih banyak ketimbang pemerintahan sebelumnya, karena fokus ke satu bidang tertentu.Muzani menyebut, Prabowo ingin setiap kementerian fokus ke satu bidang sehingga tidak lagi ada kementerian yang mengurusi banyak bidang.
"Jumlah banyak itu kan karema ada bidang-bidang yang dirangkap dalam satu kementerian. Oleh Pak Prabowo, karena ingin ada pemfokusan pada program pada bidang itu maka kementerian itu dipecah," kata Muzani, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (25/9).
Namun, Muzani tidak menyebutkan kementerian mana yang akan dipecah menjadi kementerian baru. Hal ini dimaksudkan agar pelayanan ke masyarakat bisa semakin optimal jika masing-masing kementerian fokus ke satu bidang.
"Iya fokus pada satu program, satu bidang sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa lebih maksimal," ujarnya.
Lebih lanjut, Muzani menyebut menteri-menteri yang akan dipilih Prabowo tentu memiliki keahlian dan profesi di bidangnya masing-masing. Akan tetapi, dia enggan membeberkan jumlah kementerian serta siapa saja menteri yang akan ditunjuk Prabowo.