Gerindra Tegaskan Prabowo Serius Bentuk Presidential Club, Digagas Sejak Tahun 2014
sekitar tahun 2014, Pak Prabowo tuh pernah sampaikan untuk mengakomodir para presiden yang pernah menjabat," kata Habiburokhman
Rencana Prabowo bentuk Presidential Club ternyata sudah terjadi sejak 2014 silam.
- Soal Presidential Club Prabowo, Bamsoet Usul Dewan Pertimbangan Agung Dihidupkan Kembali
- Golkar Sambut Baik Wacana Presidential Club Ala Prabowo, Bisa Menyatukan Presiden Terdahulu
- Gerindra Ungkap Megawati Sudah Dengar Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden, Bagaimana Reaksinya?
- Zulhas Dukung Ide Prabowo Bentuk Presidential Club: Bagus Banget
Gerindra Tegaskan Prabowo Serius Bentuk Presidential Club, Digagas Sejak Tahun 2014
Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto mempunyai rencana untuk membentuk 'Presidential Club'. Nantinya, akan diisi oleh sejumlah Presiden seperti Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
Mengenai hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, rencana Prabowo itu ternyata sudah terjadi sejak 2014 silam.
"Tentu ini serius sekali, gagasan tersebut sudah disampaikan Pak Prabowo, sudah didiskusikan dengan kami, terutama kader-kader Partai Gerindra sejak bertahun-tahun lalu. Saya ingat betul mungkin sekitar tahun 2014, Pak Prabowo tuh pernah sampaikan untuk mengakomodir para presiden yang pernah menjabat, bahkan dia tidak sebut mantan presiden. Karena presiden itu jabatan tidak ada bekasnya, presiden ketujuh, presiden keenam, kelima," kata Habiburokhman kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/5).Menurutnya, rencana itu harus dimintai pendapat terlebih dahulu sekaligus mengonfirmasi kepada para presiden terdahulu. Terutama, soal sejumlah kebijakan-kebijakan yang pernah diambil.
"Tempat yang paling tepat adalah pada orang topleadder yang merumuskannya di waktu yang lalu, jadi ini sangat serius. Soal komunikasi terus terang ini sangat baik sekali, baik dengan pihak Ibu Megawati, dengan pihak Pak SBY, dan pihak Pak Joko Widodo," ujarnya.
Oleh karenanya, ia pun menyakini pertemuan antara Prabowo dengan Megawati akan segera terjadi. Apalagi, hubungan antara PDIP dengan Gerindra dan orang-orang sekitar dua pimpinan partai politik tersebut baik-baik saja.
"Kalau teman-teman tanyakan khusus soal Ibu Megawati, banyak hal yang saya belum bisa sampaikan secara detail dan terbuka. Tapi secara umum hubungannya baik banget dan prospeknya baik banget," ucapnya.
"Kira tunggu ya kan ini lama, sampai pembentukan kabinet itu kan, kickoff kabinet Pak Prabowo itu kan 20 Oktober, masih sekitar 5 bulanan. Saya pikir tu waktunya lega sekali untuk persiapan ya, pembentukan yang namanya Presidential Club tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan mengenai keinginan Prabowo yang ingin membentuk 'Presidential Club'.
Menurutnya, hal itu adalah istilah agar Presiden RI terdahulu tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.
"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Essensinya Pak Prabowo ingin para mantan Presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan," kata Dahnil lewat pesan tertulis, Jumat (3/5).
Menurut Dahnil, Prabowo juga ingin silaturahmi para presiden RI terdahulu tetap terjaga. Dia mengatakan, hal ini pun bisa menjadi teladan bagi masyarakat.
"Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua. Ya, semua mantan Presiden kita yang masih ada," katanya.
Dahnil melanjutkan, Prabowo berharap, sebagai bangsa besar para pemimpinnya bisa kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak. Terlepas dari perbedaan pandangan dan sikap politik.