Namun, Saleh menilai rencana pembentukan wadah berkumpulnya para presiden itu akan sulit terlaksana. Sebab, selain adanya kesibukan masing-masing, agenda kebangsaan yang diusung tidak beririsan.
"Pilpres kemarin saja kita sudah bisa melihat adanya perbedaan lingkup pemikiran dalam membangun Indonesia. Ada yang ingin perubahan, ada yang ingin keberlanjutan dan penyempurnaan, serta ada yang ingin perubahan dan perbaikan. Dasar dan pokok pijakan berpikirnya juga berbeda,” kata Saleh dalam keterangannya, Minggu (5/5).