Rencana Pembentukan Presidential Club, Golkar Harap jadi Titik Temu Komunikasi Jokowi-Megawati
Presidential Club itu nantinya akan diisi oleh Presiden terdahulu seperti Megawati, SBY dan Jokowi.
Presidential Club itu nantinya akan diisi oleh Presiden terdahulu seperti Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
Rencana Pembentukan Presidential Club, Golkar Harap jadi Titik Temu Komunikasi Jokowi-Megawati
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar) Dave Akbarshah Fikarno atau akrab disapa Dave Laksono menilai bagus soal rencana Prabowo Subianto membentuk 'Presidential Club'.
Presidential Club itu nantinya akan diisi oleh Presiden terdahulu seperti Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau saya pribadi, itu adalah suatu ide yang brilian, di mana para mantan kepala pemerintahan bisa bergabung di dalam suatu wadah dan forum untuk bisa bertukar pikiran, bisa menyampaikan ide gagasan," kata Dave saat dihubungi merdeka.com, Rabu (8/5).
"Walaupun akhirnya kembali pada presiden yang menjabat untuk menentukan kebijakan akhirnya, paling tidak ada forumnya," sambungnya.
Dengan adanya pembentukan Presidential Club itu, ia menyakini akan ada titik temu untuk dilakukan komunikasi antara Jokowi dengan Megawati.
Terlebih, hubungan antara keduanya itu saat ini tengah panas-dingin.
"Saya yakin ini sudah dipertimbangkan dan sudah dibahas, Pak Jokowi dan Pak Prabowo ini adalah panutan kita semua. Jadi saya yakin akan ada titik temunya untuk menyiapkan komunikasi," ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Prabowo Subianto Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan mengenai keinginan Prabowo yang ingin membentuk 'Presidential Club'.
Menurutnya, hal itu adalah istilah agar Presiden RI terdahulu tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.
"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Essensinya Pak Prabowo ingin para mantan Presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan," kata Dahnil lewat pesan tertulis, Jumat (3/5).
Menurut Dahnil, Prabowo juga ingin silatirahim para presiden RI terdahulu tetap terjaga. Dia mengatakan, hal ini pun bisa menjadi teladan bagi masyarakat.
"Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua. Ya, semua mantan Presiden kita yang masih ada," katanya.
Dahnil melanjutkan, Prabowo berharap, sebagai bangsa besar para pemimpinnya bisa kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak. Terlepas dari perbedaan pandangan dan sikap politik.