Gestur Prabowo saat Diserang Anies dan Ganjar Viral di Media Sosial
Ganjar juga mengkritik Prabowo. Ganjar bicara dengan data bahwa kinerja sektor pertahanan turun.
Debat ketiga Capres-Cawapres kali ini mengambil tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.
- Politikus Gerindra Sentil Anies dan Ganjar: Belajarlah seperti Prabowo, Petarung dan Ikhlas
- Ketua TKN: Hanya Prabowo yang Sampaikan Prestasi Pertahanan, Ganjar dan Anies Sibuk Menjatuhkan
- Anies-Ganjar Kompak Minta Prabowo Buka Data Pertahanan, Ini Aturan UU yang Bersifat Rahasia Negara
- Bawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Gestur Prabowo saat Diserang Anies dan Ganjar Viral di Media Sosial
Wajah Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto terlihat serius sepanjang jalannya debat ketiga Capres meski mendapat serangan dari Capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Debat ketiga Capres-Cawapres kali ini mengambil tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.
Anies mempertanyakan Prabowo sebagai Menhan soal anggaran Rp700 triliun Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang digunakan membeli alat-alat alat utama sistem senjata (alutsista) bekas.
Mendengar itu, Prabowo Subianto hanya tertawa dan menggeleng-gelengkan kepala. Namun Prabowo setuju jika disebutkan bahwa utang harus digunakan untuk kegiatan yang produktif.
Ganjar juga mengkritik Prabowo. Ganjar bicara dengan data bahwa kinerja sektor pertahanan turun.
Menjawab itu, Prabowo terlihat serius. Bahkan Prabowo menyebut Ganjar tidak fair lantaran meminta menjelaskan persoalan rumit dengan waktu yang terbatas.
Sempat tersulut, Prabowo mampu menguasai emosinya. Wajah tenang Prabowo saat menghadapi serangan bertubi-tubi tertangkap kamera, hingga menjadi viral di media sosial.
"Tapi sekali lagi kita diberikan contoh kenegarawanan oleh seorang patriot sejati, pak Prabowo Subianto" dikutip dari akun X @RahayuSaraswati pada Selasa (9/1/2024). Rahayu merupakan kerabat Prabowo dan juga kader Gerindra.
Sementara itu, Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menilai Prabowo belajar dari pengalaman masa lalu.
Ujang mencatat bahwa pandangannya didasarkan pada pengalaman Prabowo yang menunjukkan sikap rendah hati dengan menerima kekalahan dalam Pemilihan Presiden 2019.
"Prabowo memperlihatkan sikap berbesar hati, seperti yang dia tunjukkan ketika menerima kekalahan dan bergabung dengan pemerintahan Jokowi," ujar Ujang.
Menurut Ujang, ketika Prabowo bergabung dengan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo sebagai Menteri Pertahanan, hal ini menunjukkan bahwa Prabowo tidak menyimpan rasa dendam terhadap lawan politiknya.
Ujang menganggap Prabowo melakukan hal tersebut karena memiliki tujuan yang sama dengan Jokowi, yaitu ingin bersama-sama memajukan Indonesia.