GNPF eliminasi TGB jadi bakal Capres karena dukung Jokowi
Dia juga menghargai sikap GNPF bila akan mengeliminasi TGB dari daftar Capres umat. Menurutnya GNPF memiliki prinsip sendiri dengan mekanisme yang lumrah dilakukan organisasi lain. Menurutnya, ini juga bukan persoalan besar. Sohibul sendiri akan fokus pada Capres lain yang muncul.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi mendukung Presiden Jokowi untuk melanjutkan tugasnya di periode yang akan datang. Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Marta mengatakan, TGB akan dieliminasi dari nominasi Capres yang diusulkan umat Islam.
"Otomatis (dieliminasi) kalau dia gak bersama kami akan dieliminasi, itu pasti. Ya namanya memang masuk nominasi, calon dari Rakornas 212 ya silakan saja dia mau lihat dari sisi lain yang memungkinkan bagi dia, toh kita juga akan ambil satu decision juga," katanya di DPP PKS, Jl TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/7).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Apa yang Jokowi lakukan di Gudang Beras Bulog Pematang Kandis? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung Gudang Beras Bulog di Pematang Kandis,Kabupaten Merangin, Jambi. Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
Meski demikian, GNPF menghargai sikap TGB yang mendukung Jokowi. "GNPF tidak tentukan sikap kami memandang setiap orang bisa mencalonkan diri silakan saja nanti berpulang kepada dia dan siapa yang bisa berikan hak siapa," ujarnya.
Persaudaraan Alumni 212 sebelumnya sudah mencoret TGB dari daftar Capres umat. Namun, pihak GNPF berkata lain. "Belum (dicoret TGB) karena kami tidak bisa hakimi seorang tanpa kita lakukan tabayun dulu," jelas Yusuf.
Di kesempatan sama, Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, baiknya tiap pihak menghormati sikap pilihan masing masing. Termasuk pilihan TGB yang mendukung Jokowi.
"Terkait kasus TGB kita semua saling hargai dan hormati pilihan sikap masing masing, toh beliau juga orang yang paham agama, ulama juga di sini. Ulama juga saya kira semua apresiasi," ujarnya.
Dia juga menghargai sikap GNPF bila akan mengeliminasi TGB dari daftar Capres umat. Menurutnya GNPF memiliki prinsip sendiri dengan mekanisme yang lumrah dilakukan organisasi lain. Menurutnya, ini juga bukan persoalan besar. Sohibul sendiri akan fokus pada Capres lain yang muncul.
"Kan kalau keputusan organisasi itu hal lain bahwa kalau seseorang tidak lagi bareng GNPF ulama yang tadinya dicalonkan capres itu mekanisme organisasi yang umum. Masa tidak bagian dari ini jadi capres, ini kan lucu, saya kira itu ringan saja bukan perkara besar kita bernegara cari kebaikan jalani saja semua tanggung jawab," tandasnya.
Baca juga:
Sambangi markas PKS, GNPF sampaikan pesan Habib Rizieq dan bahas Pilpres
Sekjen Gerindra mendadak temui Presiden PKS, jelaskan gimmick jelang Pilpres 2019
Rapat perdana Majelis Tinggi Demokrat baru bahas kriteria capres
Demokrat terobsesi 'kawinkan' AHY di Pilpres 2019, tapi tetap rasional
Surya Paloh: Kasihan bangsa ini jika Jokowi pilih cawapres karena terpaksa
Surya Paloh klaim belum tahu nama Cawapres Jokowi