GNPF Ulama belum pasti dukung Anies maju Pilpres karena terbentur PP Nomor 32
"Kita cinta pada seseorang kita senang dengan seseorang tapi kita harus mempertimbangkan realitanya kira-kira kalau kita memaksakan seseorang nama tertentu apakah dia benar-benar dia adalah orang yang memang punya kesempatan," ucap Yusuf.
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) masih mengkaji nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju Pilpres 2019. Meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2018 tentang Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD, Presiden dan Wakil Presiden, Permintaan Izin dalam Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, serta cuti pelaksanaan Kampanye Pemilihan Umum.
"Jadi mungkin saja keluar nama itu ya tapi saya yakin peserta akan juga mempertimbangkan dan akan memonitor permasalahan PP yang baru dikeluarkan oleh Presiden yaitu setiap Gubernur atau mungkin kepala daerah yang akan maju harus secara resmi mengajukan izin berbeda," kata Ketua Umum GNPF Yusuf Muhammad Martak di Menara Peninsula, Jakarta Barat, Sabtu (28/7).
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Kapan Anies Baswedan akan mendaftar ke KPU? "Tadi saya diberitahu untuk SKCK bagi capres cawapres itu penandatanganannya tidak bisa diwakilkan tapi ditandatangani langsung Kabaintelkam. Jadi berkas berkas itu walaupun sudah lengkap sedang proses verifikasi, Proses tersebut membutuhkan waktu 24 jam. Maka SKCK capres cawapres Anies akan selesai pada besok."Proses verifikasi itu singkat tapi karena proses penandatanganan maka diperkirakan selesai besok jadi 24 jam selesai ditandatangani Kabaintelkam. Jadi saya menunggu besok insya allah selesai," kata Anies.
-
Siapa yang Anies Baswedan temui di UGM? Masa Depan Demokrasi di Tangan Anak Muda Pada Senin (9/9) Anies hadir di Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai pembicara dalam acara bertajuk "Demokrasi Dalam Genggaman, Kepemimpinan Anak Muda di Era Digital".
-
Kenapa Anies Baswedan berkeliling kampus? Kekuatan dan daya tarik ini yang membuat saya menjalankan aktivitas baru berkeliling kampus. Saya berdiskusi, bertukar pikiran, dan saling belajar. Karena pertanyaan-pertanyaan yang diberikan membutuhkan waktu sebelum menjawab," ujarnya.
Menurutnya memang ada perbedaan antara peraturan bagi kepala daerah yang ingin maju pilpres yang lama dengan PP Nomor 32 Tahun 2018. Karena itu, saat ini pihaknya merasa perlu melakukan kajian lebih lanjut.
"Kalau izin berarti tanpa disetujui, izin tidak keluar kurang lebih begitu mungkin ada agenda atau ada pertimbangan lain. Yang sekarang itu yang masih belum jelas kami masih mencoba mengkaji masalah-masalah itu," ujarnya.
Di internal GNPF-U, kata Yusuf, juga sempat mencuat beberapa nama yang bisa didukung menjadi capres-cawapres 2019. Mulai dari Habib Rizieq Syihab, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Anies Baswedan, hingga Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang.
"Yang pernah disampaikan pada Habib Rizieq yaitu yang pertama adalah Habib Rizieq sendiri yg kedua adalah Prabowo Subianto yang ketiga saya tidak salah mungkin Anies Baswedan, Zulkifli Hasan dan Tuan Guru Bajang," ungkapnya.
Yusuf melanjutkan, hingga saat ini belum ada capres-cawapres yang secara definitif menyatakan dirinya maju Pilpres 2019 baik Prabowo ataupun Presiden Jokowi. Tetapi dia menegaskan GNPF akan memastikan Pilpres 2019 akan diikuti lebih dari dua calon.
"Kami sebagai ijtima atau sebagai GNPF ulama penyelenggara ijtima selalu menyampaikan pada para peserta agar bisa memisahkan cinta dan realita. Kita cinta pada seseorang kita senang dengan seseorang tapi kita harus mempertimbangkan realitanya kira-kira kalau kita memaksakan seseorang nama tertentu apakah dia benar-benar dia adalah orang yang memang punya kesempatan," ucapnya.
Baca juga:
Tanggapi Prabowo soal alternatif capres 2019, PKS tawarkan opsi Anies-Aher
Anies sebut Ijtima Ulama bakal jadi sejarah baru
Hadir di Ijtima ulama GNPF, Anies Baswedan diteriaki presiden
Prabowo, Aher, Anies, sampai Yusril hadiri Ijtima Ulama GNPF
Jokowi teken PP gubernur nyapres izin presiden, PKS tetap pertimbangkan nama Anies
Peta baru oposisi bisa munculkan duet Gatot dan Anies Baswedan
Koalisi SBY-Prabowo disebut bakal calonkan Anies-AHY buat lawan Jokowi