Golkar kubu Agung minta Bambang Soesatyo tak sembarangan tuduh orang
"Hormati hukum. Bamsoet itu jangan banyak bicara, bekerja saja di tupoksi komisi III," kata Leo Nababan.
Ketua DPP Partai Golkar kubu Agung Laksono, Leo Nababan meminta Bendahara Umum Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie, Bambang Soesatyo (Bamsoet) tak banyak bicara. Dia menampik tuduhan dari Bamsoet terkait ada kader Golkar yang bekerjasama dengan Menkum HAM Yasonna Laoly untuk merusak Golkar dari dalam.
"Hormati hukum. Bamsoet itu jangan banyak bicara, bekerja saja di tupoksi komisi III. Tunjukkan saja kerjamu. Kerjakan yang baik enggak usah banyak komentar," kata Leo saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Jumat (24/7).
Sebelumnya Bamsoet menuduh ada kader Golkar yang bekerjasama dengan pemerintah untuk menghancurkan partai beringin. Menurutnya keputusan PN Jakut telah meruntuhkan misi perpecahan partai itu.
"Keputusan pengadilan tersebut juga telah meruntuhkan konspirasi jahat kekuasaan dengan oknum partai Golkar yang ingin menghancurkan Partai Golkar dari dalam melalui politik pecah belah," tuduh Bamsoet.
Bamsoet juga menegaskan bahwa keputusan Majelis hakim telah memberikan rasa keadilan pada pihak yang benar juga telah menyelamatkan demokrasi di tanah air. Selain itu Bamsoet juga menghina kubu Agung Laksono yang mendirikan Munas abal-abal di Ancol.
Seperti diketahui selain tidak memenangkan Golkar Munas Ancol sebagai DPP Golkar yang sah, Hakim Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Lilik Mulyadi juga meminta Golkar Munas Ancol membayar ganti kerugian sebesar Rp 100 miliar kepada Munas Bali sebagai DPP Golkar yang sah.
Lilik menghukum tergugat 1, 2 dan tergugat 3 secara tanggung renteng membayar kerugian materiil sebesar Rp 100 miliar kepada penggugat (Munas Bali). Lilik yang didampingi oleh Hakim anggota Ifa Sudewi dan Dasma menjelaskan, ganti rugi tersebut atas dasar pertimbangan beberapa kerugian materiil berupa biaya yang telah dikeluarkan penggugat untuk menghadapi tergugat di Pengadilan Negeri Jakarta Utara sebesar Rp 12 miliar.
Baca juga:
Kalah di PN Jakarta Utara, Golkar kubu Agung ajukan banding
Golkar Ical dimenangkan PN Jakut, JK sebut belum final
Golkar kubu Agung sebut putusan PN Jakarta Utara lampaui kewenangan
Bambang Soesatyo sebut kemenangan kubu Ical akhir lelucon politik
Bamsoet minta kubu Agung tak ngeyel dan patuhi putusan PN Jakut
Akbar Tandjung sebut kubu Ical berhak ikut pilkada walau ada banding
Hakim PN Jakut jatuhkan denda Golkar kubu Agung Rp 100 miliar
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Siapa yang menyesali kericuhan di diskusi Generasi Muda Partai Golkar? Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ilham Permana menyesali atas insiden kericuhan saat diskusi yang mengatasnamakan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) ladi Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
-
Bagaimana seharusnya kegiatan kepemudaan Partai Golkar dilakukan? Ilham menambahkan, acara diskusi merupakan jiwa kader Golkar di semua tingkatan. Ia mengapresiasi kegiatan diskusi yang digelar oleh para pemuda Partai Golkar. Namun, Ilham mengingatkan, setiap kegiatan kepemudaan Partai Golkar seharusnya diketahui dan mendapatkan izin dari pengurus DPP Partai Golkar.