Golkar tegaskan belum usung Dedi atau Ridwan Kamil di Pilgub Jabar
Menurut Nurdin, saat ini proses tersebut pencalonan itu masih terus dimatangkan. Serta akan segera disampaikan pada waktu dan mekanisme yang sesuai.
Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid menegaskan partainya belum mengusung Ketua DPD Partai Golkar Dedi Mulyadi untuk bakal calon gubernur di Pilgub Jabar 2018. Termasuk Ridwan Kamil, kata Nurdin, meski beredar surat keputusan (SK) dukungan yang ternyata hoaks.
"Belum ada keputusan resmi, surat yang beredar itu kan enggak ada nomornya belum ada nomor belum ada stempelnya sekalipun ada semua itu kalau belum disampaikan secara resmi kepada USER itu belum sah itu kuncinya," kata Nurdin di Restoran Puang Ocha, Jakarta Pusat, Rabu (27/9).
"Jadi Dedi Mulyadi belum pernah dapat. Belum ada," ujarnya.
Menurutnya saat ini proses tersebut pencalonan itu masih terus dimatangkan. Serta akan segera disampaikan pada waktu dan mekanisme yang sesuai.
"Masih proses kan, masih proses itu begini belum ada secara resmi Golkar itu tertib kalau sudah ada secara resmi surat itu disampaikan ke DPD I, disampaikan calon gubernur bersangkutan, dan secara resmi disampaikan dalam forum resmi," ungkap.
Sebelumnya, beredar surat pengusungan Partai Golkar pada Bakal Calon Gubernur Jabar yang juga menjabat sebagai Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi langsung mengambil sikap tegas terkait beredarnya surat rekomendasi Partai Golkar mendukung Ridwan Kamil sebagai bakal calon Gubernur Jabar. Dedi tak sungkan mundur dari jabatan strategis tersebut.
"Sikap saya adalah, kalau Dedi Mulyadi harus dikorbankan untuk kebesaran partai, saya siap mengorbankan diri bahkan menghilangkan jabatan Ketua DPD pun saya siap kalau itu untuk kebaikan partai," kata Dedi Mulyadi.
Bupati Purwakarta itu menyampaikannya dalam orasinya di hadapan ratusan kader Partai Golkar di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung, Selasa (26/9).
Baca juga:
Nurdin Halid sebut Golkar tak pernah minta mahar untuk SK dukungan
PDIP siap tampung Dedi Mulyadi yang mengancam mundur dari Golkar
Gerindra Jabar merasa tak dianggap oleh PKS
Manuver Dedi Mulyadi di tengah ketidakpastian Golkar, dari mahar sampai hengkang
Di mata Wapres JK, Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi sama baiknya
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa alasan Nurdin Halid menilai Airlangga Hartarto layak memimpin Golkar? "Sangat layak, Erlangga memimpin Golkar," ujarnya kepada wartawan, Rabu (3/4). Nurdin mengaku di Pemilu 2024, Golkar perolehan kursi di DPR RI meningkat menjadi 102. Padahal di Pemilu 2019, Golkar hanya meraih 85 kursi. "Dari 85 kursi menjadi 102, itu tidak mudah. Sangat layak (memimpin kembali Golkar)," tuturnnya.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang Nurdin Halid nilai sangat layak untuk memimpin Golkar? Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid menilai sosok Airlangga Hartarto masih sangat layak memimpin partai berlambang pohon beringin itu. Perolehan suara di Pemilu 2024 menjadi alasan Nurdin Halid menilai Airlangga sangat mumpuni.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.