Golkar upayakan musyawarah mufakat tentukan pengganti Setnov
DPP Partai Golkar menggelar rapat pleno terkait pergantian posisi ketua umumnya Setya Novanto yang terlibat kasus proyek e-KTP. Ketua DPP Partai Golkar Zainuddin Amali berharap keputusan pergantian ketua umum partainya diputuskan secara musyawarah.
DPP Partai Golkar menggelar rapat pleno terkait pergantian posisi ketua umumnya Setya Novanto yang terlibat kasus proyek e-KTP. Ketua DPP Partai Golkar Zainuddin Amali berharap keputusan pergantian ketua umum partainya diputuskan secara musyawarah.
"Kita usahakan musyawarah mufakat. Gak ada yang harus voting. Voting sebenarnya bukan budaya kita. Itu penyelesaian terakhir, ketika kita enggak bisa mengambil keputusan dengan musyawarah mufakat," ujar Zainuddin di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (21/11).
Terkait penahanan Setya Novanto, Zainuddin memaparkan, partainya tak khawatir soal penurunan elektabilitas. Sebab, sistem Golkar bekerja secara bersama, bukan terpaku dari satu orang. Dia juga optimis bahwa Pilkada nanti partai Golkar bekerja secara kompak dan tak bergantung pada seseorang.
"Sekali lagi saya ingin tegaskan Golkar yang berjalan itu sistem, jadi tidak pernah tergantung terhadap orangnya. Jadi karena sistem pilkada ada timnya maka tim itulah yang akan membahas mengenai persiapan persiapan keikutsertaan Golkar dalam Pilkada. Jadi sepanjang sistem itu berjalan tidak ada yang perlu dikhawatirkan," papar Zainuddin.
Lebih lanjut, perubahan struktur ketua umum itu juga tak membuat keputusan Golkar berubah mengusung calon Pilkada 2018 mendatang.
"Enggak-engga,kecuali yg belum keluar rekomendasi. Kita acuan acuan bakunya tetap yang kita pakai ya, survei, elektabilitas, komunikasi dengan partai partai kita dukung tapi kalau misalnya koalisinya enggak kuat kan percuma saja," jelasnya.
Baca juga:
Titiek Soeharto minta Golkar gelar Munaslub, cari Ketum pengganti Setnov
5 Nama ini berpeluang kuat gantikan Setnov sebagai ketua DPR
Nurdin Halid sebut Setya Novanto segera ditarik dari jabatan Ketua DPR
Wasekjen Golkar desak munaslub secepatnya, tak perlu ada Plt ketum
Sosok Ketum Golkar & Ketua DPR diharapkan bukan orang dekat Setya Novanto
Nurdin Halid tak tertarik gantikan Setnov sebagai Ketum Golkar
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.