Hadiri Ijtima Ulama GNPF, eks Jubir HTI bicara soal ganti presiden
Dia menuturkan, hadir karena memiliki aspirasi. Salah satunya melihat keadaan hari ini.
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama) menggelar Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat dari tanggal 27 - 29 Juli 2018. Acara hadir itu dihadiri eks jubir Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto.
Dia menuturkan, hadir karena memiliki aspirasi. Salah satunya melihat keadaan hari ini.
-
Siapa saja yang telah menjadi alumni Universitas Terbuka? Beberapa di antaranya adalah Angga Yuanda, Ray Mbayang, Tina Toon, dan masih banyak lagi.
-
Kenapa alumni SMKN Jateng memberikan oleh-oleh kepada Ganjar Pranowo? "Ini sedikit oleh-oleh dan kenang-kenangan tanda terima kasih dari kami alumni SMKN Jateng Pak," kata mereka kompak.
-
Siapa saja yang hadir dalam peringatan HUT ke-77 TNI AU? PARA PEJABAT NEGARA HADIR Menhan Prabowo Subianto, Ketua DPR Puan Maharani hingga Presiden ke-5 RI Megawati menghadari acara HUT TNI AU Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memimpin upacara peringatan HUT ke -77 TNI AU.
-
Siapa yang ikut kelas Tahsin Tahfidz di PPPA Daarul Qur'an Bogor Batch 8? Neti tergabung dalam Kelas Tahsin Tahfidz di PPPA Daarul Qur'an Bogor Batch 8.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Mengapa Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama dan Alumni Fakultas Filsafat UGM memanggil mahasiswa tersebut? Pemanggilan ini disebut Iva untuk melakukan konfirmasi dan meminta keterangan. "Kami tahu dari media sosial. Ini kita menemui yang bersangkutan. Kita ajak bicara, kita ajak diskusi untuk menggali seperti apa yang sebenarnya terjadi," kata Iva saat dihubungi wartawan, Senin (18/3).
"Kita punya aspirasi, karena kepemimpinan itu salah satu unsur yang sangat penting di dalam perjalanan satu bangsa dan negara. Saya kira 4 sampai 5 tahun terakhir ini kita dapat pelajaran yang sangat berharga tentang bagaimana pemimpin dan kepemimpinan itu bisa memberikan dampak yang luar biasa kepada bangsa dan negara kita," ucap Ismail di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, Jumat (27/7).
Dia tak menepis kedatangannya untuk merapatkan barisan guna mewujudkan ganti Presiden di tahun 2019. Terlebih, dia menilai presiden baru dibutuhkan karena pemerintahan saat ini menerbitkan Perppu Ormas. Lewat Perppu Ormas, HTI diketahui dibubarkan.
"Pasti (ingin ganti Presiden). Bahkan kita lebih tegas mengatakan jangan pilih Presiden yang menerbitkan Perppu Ormas, bahkan membubarkan ormas," jelas Ismail.
Soal nama Prabowo Subianto apakah bisa mengalahkan Jokowi, dirinya enggan menjawab. Dia hanya yakin menuturkan partai seperti Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat bakal bersatu.
"Saya kira kalau kita lihat formasi koalisi yang makin mengerucut tinggal sisa 2, yaitu koalisi 6 partai dan 4. Jadi yang 6 ini sudah pasti di sana ada Jokowi. Kemudian yang 4 ini tampaknya hampir pasti Pak Prabowo," ujarnya.
Pantauan merdeka.com, sejumlah tokoh sudah hadir di lokasi yakni mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, lalu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Disusul pula Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra juga datang. Disusul Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan sedikit memberikan pernyataan. Nampak pula Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso.
"Nanti habis pertemuan ini saya akan jawab semua," kata Zulhas saat ditanya apakah bahas capres dan cawapres 2019.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Hadir di Ijtima ulama GNPF, Anies Baswedan diteriaki presiden
Prabowo, Aher, Anies, sampai Yusril hadiri Ijtima Ulama GNPF
Habib Rizieq dijadwalkan buka Ijtima Ulama GNPF malam ini
Lupakan Pilgub DKI, Tifatul harap PA 212 tak lagi umbar kebencian
PDIP tegaskan Kapitra Ampera dukung Jokowi sebagai capres