Hak politik SDA dicabut, PPP sebut itu kiamat
PPP menilai putusan itu tak sesuai dengan jasa SDA dalam perpolitikan.
Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di DPR, Reni Marlinawati menghormati putusan hukum pengadilan tinggi DKI Jakarta terhadap Mantan Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali (SDA) dengan beban 10 tahun bui. Namun dia menyayangkan ada putusan hukum mencabut hak politik SDA.
"Sekarang ketika dicabut hak politik, bagi politisi itu kiamat. Jadi begini, bagi politisi, hak politik itu melampaui apapun. Artinya hak politik itu tidak dapat dinilai dengan apapun," kata Reni saat dihubungi, Jumat (3/6).
Padahal menurut Reni, bulan Januari hakim Tipikor menolak tuntutan JPU terkait pencabutan hak politik tersebut. Terlebih menurutnya, SDA menjadi penyumbang lajunya demokrasi di Indonesia.
"Beliau mantan ketum partai juga telah menciptakan iklim demokrasi yang baik. Menurut hemat saya seharusnya ini jadi pertimbangan," ungkapnya.
Menurut anggota Komisi X DPR ini, SDA pernah berjasa mengenai manajemen ibadah haji. Hingga mendapatkan banyak penghargaan. Reni juga mengungkapkan bahwa, ada kemungkinan besar partainya memberikan bantuan hukum. Namun partainya akan bersifat pasif.
"Secara pribadi saya tidak bias intervensi apapun. Saya berharap ke depan PPP melakukan upaya berikhtiar untuk melakukan upaya membantu. Kita akan lihat bentuk bantuannya seperti apa, kita akan lihat nanti. Saya kira pasti komunikasi akan dilakukan pihak Pak SDA dengan kami," pungkasnya.
Diketahui, hukuman mantan Menteri Agama itu diperberat menjadi sepuluh tahun penjara setelah upaya bandingnya ditolak Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Majelis hakim PT DKI juga menjatuhkan pidana tambahan berupa pencabutan hak politik SDA.
Pada Januari 2016, majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta menjatuhkan vonis kepada politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berupa pidana penjara selama enam tahun serta denda sebesar Rp 300 juta. SDA juga diwajibkan membayar uang pengganti kerugian negara sebesar Rp 1,8 miliar.
-
Siapakah Ki Ageng Suryomentaram? Walaupun terlahir dari keluarga ningrat, Ki Ageng Suryomentaram (1892-1962) memilih jalan hidupnya dengan menjadi rakyat jelata.
-
Kapan Marsekal Suryadarma meninggal? Saking Lurusnya, Rumah Yang Ditempatinya Belum Lunas Saat Suryadarma Meninggal Tahun 1975.
-
Bagaimana Suparna Sastra Diredja tergabung dalam PKI? Pergerakannya yang masif bersama rakyat membuatnya banyak terlibat di Partai Komunis Indonesia terutama setelah pemilihan 1955. Di sana ia menjadi anggota dewan yang mengurusi konstitusi baru pengganti undang-undang dasar semetara.
-
Apa yang diharapka Terry Putri? Terry Putri & Derly Darmawan Jalin LDR Karena itu, Terry sangat mengharapkan untuk bisa tinggal bersama suaminya di Indonesia.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
Baca juga:
Hukuman SDA diperberat jadi 10 tahun, KPK masih pikir-pikir kasasi
Masa hukuman diperberat 10 tahun, SDA tidak akan ajukan kasasi
Lewat istri, SDA ucapkan selamat Romi terpilih jadi Ketum PPP
Deponering Samad dan BW jadi ajang balas dendam SDA ke KPK
Dari rutan Guntur Suryadharma Ali dibawa ke UGD RSPAD
Cerita Kaligis & SDA tuding intervensi Jokowi di deponering AS & BW
Selidiki kabar SDA pakai ponsel, KPK janji tindak tegas petugas