Harapan Terakhir NasDem di Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh
"Ya memang (NasDem) enggak diundang," kata Jokowi.
Hubungan Presiden Jokowi dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh sedang tak baik-baik saja. Puncaknya, NasDem tak diundang saat Jokowi mengumpulkan partai politik koalisi pemerintah di Istana Merdeka Jakarta, Selasa 2 Mei 2023. Meski NasDem merupakan salah satu parpol yang mengusung Jokowi selama dua periode.
"Ya memang (NasDem) enggak diundang," kata Jokowi kepada wartawan di Sarinah Jakarta, Kamis (4/5/2023).
-
Kapan Surya Paloh bertemu dengan Prabowo dan menegaskan dukungan NasDem terhadap pemerintahannya? Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto, di Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh menegaskan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo dengan Gibran Rakabuming Raka nanti
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Surya Paloh mengenai jatah menteri di kabinet? "Saya kira Pak Prabowo pasti sudah punya rumusan sendiri yang itu sudah rumusan, itu sudah muncul pembicaraan antara ketua umum partai politik terutama yang di Koalisi Indonesia Maju," kata Doli, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/4).
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
Jokowi menjelaskan alasan tak mengundang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam pertemuan itu. Dia menyebut bahwa saat ini NasDem sudah membentuk koalisi sendiri dalam Pilpres 2024.
"NasDem itu ya kita harus bicara apa adanya, kan sudah memiliki koalisi sendiri dan ini gabungan partai yang kemarin berkumpul itu kan juga ingin membangun kerja sama politik yang lain," ungkap Jokowi.
"Mestinya ini kan memiliki strategi besarnya apa, ya masa yang di sini tahu strateginya. Kan mestinya tidak seperti itu," sambungnya.
Luhut yang ditunjuk menjadi penengah untuk mempertemukan Jokowi dengan Surya Paloh. Rencana pertemuan keduanya menjadi salah satu pembahasan antara Surya Paloh dan Luhut ketika bertemu di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (6/5).
Pertemuan itu diupayakan lantaran Surya Paloh merasakan ada hambatan psikologis untuk berkomunikasi dengan Jokowi. Pertanda itu dirasakan ketika Surya tidak diundang Jokowi ke Istana dalam pertemuan dengan enam ketua umum partai pro pemerintah.
Belum Terealisasi
Ketua DPP NasDem Sugeng Suparwoto berharap pertemuan dengan Jokowi itu menjadi contoh ke masyarakat. Untuk menunjukkan teladan bahwa para pemimpin saling merangkul.
"Pak Surya tadi menyampaikan, bahwa kita bersyukur kalau suri tauladan pemimpin-pemimpin ini semuanya dengan sikap dasar yang baik, dengan moral yang baik pasti masyarakat akan tenang," ujar Sugeng.
10 Hari setelah pertemuan Luhut dengan Paloh terkait rencana pertemuan dengan Jokowi, belum terealisasi.
"Mudah-mudahan komunikasi Pak Surya dengan Pak Jokowi bisa cepat terealisasi," kata Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (16/5).
Saan mengatakan pertemuan itu seharusnya bisa cepat terealisasi. Karena Presiden menyatakan hubungannya dengan Surya Paloh biasa saja.
"Pak Jokowi menganggap hubungannya normal-normal saja, biasa-biasa saja antara Pak Surya dengan Pak Jokowi ya, kita juga berharap bahwa Pak Jokowi dan Pak Surya bisa secepatnya komunikasi," ujar Saan.
Dua Periode Bersama Jokowi
Wakil Ketua Komisi II DPR itu mengatakan Surya Paloh dan Jokowi sudah menjalani proses politik bersama-sama selama dua periode pemerintahan. Seharusnya keharmonisan bisa kembali terjalin.
"Pak Surya kan yang pertama memberikan dukungan, periode kedua juga yang pertama memberikan dukungan. Oleh karena itu proses yang sudah terjalin dengan lama ini itu bisa kembali seperti semula," ucap Saan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G.Plate menegaskan komitmen Partai NasDem mendukung Jokowi sampai masa pemerintahan selesai pada 2024. Dia memastikan komitmen NasDem tak tergoyahkan.
"Komitmen NasDem yang tidak tergoyahkan dari awal itu adalah komitmen kami bersama-sama Pak Jokowi dari tahun 2014, tahun 2019, dan komitmennya bersama Pak Jokowi sampai selesai masa tugasnya dengan baik," jelas dia.
"Itu komitmen NasDem, kita tidak akan geser dari sana. Setelah 2024 ke sana, itu kan lain soal," sambung Plate.
(mdk/ded)