Hasil Perhitungan Sementara Sirekap KPU: Anies 23,88 Persen, Prabowo 56,71 Persen, Ganjar 19,63 Persen
Data itu merupakan salinan plano C1 dikirim secara digital dari setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Data itu merupakan salinan plano C1 dikirim secara digital dari setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
- KPU Ungkap Jumlah Pemilihan Ulang pada Pemilu 2019 dan 2024, Berikut Data Perbandingannya
- Real Count KPU Data Masuk 75,26%: Anies 24,06%, Prabowo 58,89%, Ganjar 17,05%
- KPU: 1.223 TPS Salah Input Data Perolehan Suara Pilpres 2024 di Sirekap
- Hasil Real Count KPU di Bali dengan Suara Masuk 42,15%: Anies 3,96%, Prabowo 52,05%, Ganjar 43,99%
Hasil Perhitungan Sementara Sirekap KPU: Anies 23,88 Persen, Prabowo 56,71 Persen, Ganjar 19,63 Persen
Pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam hasil perhitungan sementara aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU RI dengan angka 56,71%.
Perolehan suara itu didapat ketika awak media dipersilakan melihat proses kerja tim dari KPU yang mengolah data sementara salinan plano C1 dikirim secara digital dari setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Nampak bagan perolehan suara pada 20.03 WIB, menampilkan perolehan suara capres-cawapres, dari salinan C1 telah terinput ke aplikasi Sirekap adalah 112.082 TPS dari total 823.236 TPS atau sekitar 13,61% dari 100%.
Terlihat, pasangan Prabowo-Gibran peroleh 4.991.078 suara atau 56,71%. Disusul capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memperoleh suara 2.081.945 atau 23,88%.
Terakhir, untuk pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memperoleh suara sebanyak 1.727.798 atau 19,63 %.
Namun perlu dicatat, hasil ini masih data sementara dan bukan data rekapitulasi resmi KPU.
"Setidak-tidaknya sampai saat ini kalau kita perhatikan sampai dengan hari ini 14 Februari 2024 pada pukul 20.03 WIB. Progres yang sekarang ini sudah 112.082 TPS yang sudah kirim dari 823.236 TPS. Jadi sudah sekitar 13,61% ini termasuk TPS di luar negeri," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari.
Hasyim menegaskan bahwa data tersebut bukan sebagai acuan. Sebab data Sirekap digunakan sebagai bentuk monitoring, verifikasi dan gambaran untuk KPU melihat proses rekapitulasi.
"Itu yang soal perolehan suara saya kira tidak perlu menyampaikan. Karena yang paling penting kami menyampaikan proses pengiriman foto2 C," tutur Hasyim.