Hasil quick count internal: Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul menang selisih 4,6%
Dia menjelaskan, hasil survei Rindu yang dilakukan di 27 kota/kabupaten dengan jumlah 1.212 responden di 303 TPS ini, konsisten hasilnya. Yakni Rindu selalu di posisi teratas sejak hasil suara masuk di angka 30 persen.
Tim internal pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum juga melakukan hitung cepat alias quick count hasil Pilgub Jawa Barat. Hasilnya, paslon yang berjuluk Rindu itu berada di urutan teratas dengan angka 32,96 persen, disusul posisi kedua pasangan Sudrajat-Syaikhu (Asyik) 28,30 persen, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 24,11 persen dan posisi buncit ditempati TB Hasanuddin-Anton Charliyan dengan perolehan suara 11 persen.
"Dengan selisih 4,6 persen, margin of error kita 0,3 persen. Dengan angka itu keyakinan kita dan kandidat dalam memenangkan Pilkada ini cukup aman dari gugatan ke MK," ujar Yusuf sapaan akrab Ridwansyah Yusuf kepada wartawan, Kamis (28/6).
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Siapa saja yang menginginkan Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Partai KIM begitu ngotot memboyong Ridwan Kamil di Jakarta. Namun, Golkar tampaknya belum satu suara dengan Gerindra, PAN dan Demokrat soal langkah politik untuk Ridwan Kamil itu. Golkar 'si pemilik' Ridwan Kamil masih menimbang penugasan di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Bagaimana PKB ingin membentuk poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? "Kami belum ada obrolan sama sekali menyangkut soal sosok Kang Ridwan Kamil gitu, tapi yang sudah ada obrolan malah di Jabar. Kalau Kang RK maju di Jabar kami akan bikin poros di luar Kang RK kan gitu," tutur Huda.
-
Siapa saja yang akan bersaing dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta? Ridwan Kamil yang berduet dengan Suswono akan menghadapi pasangan Pramono Anung - Rano Karno serta Dharma Pongrekun - Kun Wardana.
-
Kenapa PKB ingin membentuk poros yang berbeda dari Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? Ia mengatakan bahwa perbedaan poros sangat dibutuhkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun ini agar publik memiliki banyak pilihan."Pokoknya prinsipnya PKB siap siapapun yang berkompetisi karena PKB akan menyuguhkan alternatif pilihan untuk publik, sebanyak-banyaknya," ujar Huda ketika ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (13/6)
Menurut dia, gugatan ke MK bisa diajukan pihak lawan jika ada selisih 2,5 persen. Tapi hasil quick count Rindu jauh di atas margin error.
Dia menjelaskan, hasil survei Rindu yang dilakukan di 27 kota/kabupaten dengan jumlah 1.212 responden di 303 TPS ini, konsisten hasilnya. Yakni Rindu selalu di posisi teratas sejak hasil suara masuk di angka 30 persen.
Adapun metodologi yang digunakan dalam quick count ini, lanjut Yusuf, yakni Multi stage Random Sampling. Metode ini, biasa dilakukan oleh lembaga survei terstandar yang sudah dikenal dan kredibel.
"Kami melakukan pengumpulan data sejak TPS ditutup pukul 13.00 WIB, hingga pukul 20.30 WIB malam ini. Hasilnya, dari jumlah suara yang masuk 93 persen, hasilnya Rindu berada di posisi teratas dengan jumlah suara 32,96 persen," ujar Yusuf.
Menurut dia, paslon Rindu mayoritas menang di kota/kabupaten di Jabar. Rindu unggul di Bandung Raya dan Priangan Timur. Sedangkan pasangan 2DM dan Asyik unggul di Pantura dan Ciayumajakuning.
"Rindu juga bersaing ketat di Kabupaten Sukabumi dan Bogor dengan pasangan Asyik. Padahal di survei sebelumnya Rindu bersaing dengan 2 DM di dua kabupaten tersebut," kata Yusuf.
Dari hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei independen, pasangan Rindu memang keluar sebagai pemenang. Disusul pasangan Asyik, Dua DM dan Hasanah.
Hasil KPU tak akan jauh berbeda
Pengamat politik dari Unpad Firman Manan merasa hasil KPU nanti tidak akan jauh berbeda dengan hasil hitung cepat lembaga survei kredibel. Menurut dia, angka pasangan Rindu konsisten berada di 32 persen.
"Angka Rindu di 32 persen konsisten hingga hari ini. Hasil Quick count itu memotret suara di TPS. Beda dengan exit poll yang hasilnya bias karena ketika responden yang baru keluar dari TPS ditanya pilih siapa dia jawab pilih Rindu, kan juga belum tentu, bisa jadi dia nyoblos yang lain," kata Firman.
Menurut dia, quick count lebih reliabel, bisa diandalkan sehingga ketika KPUD mengumumkan pemenang Pikkada pada 9 Juli nanti, hasilnya tidak beda jauh. Asalkan quick count itu menggunakan metodologi yang benar dan kerangka samplingnya juga tepat.
Hingga saat ini, KPUD Jabar masih menayangkan real count yang angkanya terus bergerak. Menurut Firman, walaupun suara yang masuk masih kecil, posisi Rindu masih di posisi teratas. Angka bisa dikatakan stabil jika suara yang masuk di atas 60 hingga 70 persen.
"Dugaan saya angkanya tidak jauh beda dengan hasil quick count kalaupun ada perbedaan mungkin angkanya kecil sekitar nol koma," ujarnya.
Sambil menunggu hasil rekapitulasi dari KPUD, menurut Firman, sebaiknya semua pihak menghormati KPU sebagai lembaga yang punya otoritas untuk mengumumkan hasil penghitungan resmi Pilkada Jabar. Selama proses perhitungan, lakukan pengawalan melalui saksi. Jika terjadi dispute antara lembaga survei, sebaiknya cek metodologinya, kredibilitas dan rekam jejak lembaga survei tersebut.
Selama menunggu KPUD menghitung, menurut Firman, bagi simpatisan Rindu tidak usah berlebihan menunjukan euforia kemenangan karena hal itu bisa memancing psikologi kelompok yang kalah versi quick count.
"Pidato kemenangan Kang Emil versi quick count bagus, karena dia mengingatkan simpatisannya untuk tidak merayakan eforia kemenangan secara berlebihan," ucap dia.
Kepada yang kalah, lanjut Firman, jangan mengembangkan teori- teori konspirasi, misalnya elit mengeluarkan statement yang negatif atau malah mengompori seperti terjadi manipulasi, lembaga survei bermain, dan lain-lain. Sebab rakyat Jabar masih melihat dan mendengar ucapan elite.
"Mari kita pelihara tradisi baik. Misalnya yang kalah mengakui kekalahan dan memberikan ucapan selamat bagi pemenang. Sikap elite seperti itulah yang bisa meredam potensi konflik," katanya.
Kalau pun pasangan yang belum mau menyatakan mereka kalah dan mengakui kemenangan pihak lain, maka kita juga harus hormati. Karena aturannya memang harus menunggu.
"Tapi statementnya cukup mengatakan masih menunggu hasil dari KPUD," ujar Manan.
Baca juga:
Capaian Sudrajat-Syaikhu di Pilgub Jabar diklaim berkat kerja keras PKS
Gerindra belum akui kekalahan dari Ridwan Kamil di Jawa Barat
Ketum PAN ungkap penyebab kekalahan PDIP di Pilgub Jabar
PPP nilai kemenangan di Pulau Jawa sebagai pemanasan Pilpres 2019
Meski kalah di Pilgub, Dedi Mulyadi tetap akan bantu warga Jabar
Emil unggul tipis dari Sudrajat, Ketum PAN sebut bukti basis santri masih kuat
Hitung cepat KPU: Ridwan-Uu 34,66%, Sudrajat-Syaikhu 28,94%, data masuk 51,28%