Hasto Pasang Badan, Tepis Pernyataan Sekjen PSI soal Isu Presiden 3 Periode buat Fitnah Jokowi
Raja Juli Antoni merasa Presiden Jokowi akhir-akhir difitnah karena pernyataan elite politik.
Dikabarkan Jokowi minta perpanjangan jabatan presiden 3 periode
Hasto Pasang Badan, Tepis Pernyataan Sekjen PSI soal Isu Presiden 3 Periode buat Fitnah Jokowi
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan, dirinya siap mempertanggungjawabkan atas pernyataannya soal pimpinan partai yang kartu trufnya dipegang penguasa hingga adanya permintaan penambahan masa jabatan presiden.
Hal ini disampaikannya menanggapi pernyataan Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni yang menyebut isu kartu truf dan perpanjangan masa jabatan adalah jurus fitnah untuk menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
- Politisi PPP Sebut Putusan MKMK dan Hak Angket DPR Bisa Buka Pemakzulan Presiden
- Presiden Jokowi Jelaskan Alasan Undang Tiga Bakal Capres ke Istana
- PDIP Ungkap Sederet Menteri Jokowi & Ketum Parpol Dorong Jabatan Presiden 3 Periode, Ini Daftarnya
- PDIP Punya Aturan Keluarga Tak Boleh Beda Partai, Akankah Jokowi Dipanggil usai Kaesang Gabung PSI?
Hasto menegaskan, dirinya akan memberikan jawaban jika diperlukan.
"Monggo saya akan memberikan jawaban, ini kan demokrasi. Demokrasi kan ada check and balance," kata Hasto, saat diwawancarai di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Kamis, (2/11).
Hasto menyebut, jika kebenaran akan terungkap dalam momentum pencoblosan, yaitu 14 Februari mendatang.
"Tinggal siapa yang memegang kebenaran itu," tegasnya.
Lebih lanjut, Hasto juga meyakini masyarakat bisa melihat jelas kondisi politik saat ini.
Apalagi, pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD bergerak bukan atas dasar kekuasaan.
"Dan kami percaya kebenaran yang akan menang. Indonesia ini bangsa besar sehingga kita cari pemimpin yang baik, pemimpin yang tidak punya rekam jejak antikemanusiaan, pemimpin yang memuliakan kemanusiaan, kerakyatan, dan keberpihakan bagi rakyat miskin agar keadilan,"
kata Hasto.
"Itu sebagai pilar mempercepat Indonesia unggul dan Indonesia yang maju," sambung Hasto.
Sebelumnya, Raja Juli Antoni merasa Presiden Jokowi akhir-akhir difitnah karena pernyataan elite politik yang mengatakan ada permintaan perpanjangan masa jabatan hingga menekan sejumlah ketua umum.
Dia bahkan menyebut perbuatan ini sebagai jurus fitnah bertubi-tubi.
"Dulu Pak Jokowi difitnah PKI, sekarang difitnah memobilisasi dukungan presiden 3 periode. Dulu Pak Jokowi difitnah ijazahnya palsu sekang difitnah mengendalikan ketum parpol karena pegang kartu truf mereka. Dulu difitnah anti-Islam sekarang difitnah punya hubungan toxic dengan para kerabatnya," ujar Toni, dalam keterangan tertulisnya.
Dia lantas berpesan kepada para pemfitnah untuk berhenti menyebarkan kebencian terhadap Presiden Jokowi. Karena selain sia-sia, hal ini sudah biasa terjadi dan membuatnya makin mendapat simpati.
"Sampaikan kepada para pemfitnah. Belajarlah dari sejarah. Memfitnah Pak Jokowi adalah pekerjaan yang sia-sia, tidak berguna," tegas Antoni.
"Sekadar mengingatkan, berhentilah mengerjakan sesuatu yang tidak ada maknanya. Para pemfitnah, mulai kampanye positif, promosikan kandidat capres yang kalian dukung," imbuh dia.