Hasto Ungkap Sosok yang Coba Ambil Alih PDIP: Ketika Ditanya Jawabnya Tidak Tahu
Salah satu cirinya adalah ketika sosok itu ditanya, jawabnya tidak tahu.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristianto menjabarkan sosok yang coba mengambil alih kendali PDIP. Salah satu cirinya adalah ketika ditanya, jawabnya tidak tahu.
"Ya, ada yang dikatakan Ibu tadi mainnya belakang. Ketika ditanya, tidak tahu, tidak ikut-ikutan, tidak campur tangan, itu kedaulatan partai. Tapi faktanya apa yang dulu menjadi rumor itu kan terjadi," kata Hasto kepada wartawan di Jakarta, Rabu (14/8).
- Sosok Paling Dihormati, Jenderal Sepuh TNI Salam Komando Berani Tunjuk-Tunjuk Dada Prabowo & Beri Pelukan Bangga
- Hasto Singgung Sosok Penting yang Dibuang Pemimpin: Habis Manis Sepah Dibuang
- Hasto Tegaskan PDIP Melawan, Pilkada Jatim dan Sumut Tak Bakal Ada Kotak Kosong
- Luar Biasa, Kedatangan Sosok Pak De Disambut Meriah Para Prajurit TNI, Ternyata Gara-Gara ini
Penjelasan Hasto ini menjawab ungkapan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat pemberian rekomendasi kepada 305 calon kepala daerah di markas PDIP.
PDIP Bicara Kedaulatan Partai
Hasto menilai, kedaulatan partai harus dibangun. Adanya upaya pengambilalihan PDIP menjadi pelajaran berharga.
"Sehingga ini menjadi pelajaran berharga bagaimana kedaulatan parpol itu harus dibangun. Tapi, saya menangkap aspirasi dari bawah, dari kekuatan arus bawah PDIP yang militan. Yang setiap Sabtu, satgas kami melakukan konsolidasi. Kalau ada yang mengganggu kedaulatan partai apalagi Ketum PDIP, putri proklamator, seluruh jajaran partai akan bergerak," lanjutnya.
Ibarat Tiada Asap tanpa Api
Hasto menganggap, pidato Megawati dengan maraknya isu partai politik diobok-obok penguasa ibarat tiada asap tanpa api.
"Ya tiada ada asap tanpa api. Sehingga disampaikan Ibu adalah menyuarakan kebenaran," tuturnya.
Meski tidak spesifik menyebut nama yang diduga ingin mengambil alih partai, namun Hasto sempat menyinggung sosok yang menggunakan hukum sebagai alat untuk memaksa seseorang mundur.
"Partai punya ADRT, punya kedaulatan. Ketika sosok yang sebelumnya betul-betul seluruh permintaannya dipenuhi, tapi kemudian tetap saja hukum dijadikan sebagai alat memaksa seseorang mundur. Itu yang diterima laporannya kepada Ibu Megawati Soekarnoputri. Hal-hal itu tidak bisa kita biarkan," pungkasnya.
Pidato Megawati
Sebelumnya, Megawati geram mendengar ada isu pihak-pihak yang ingin mengambil alih PDIP. Dia menyatakan siap kembali menjadi ketua umum PDIP lagi jika manuver itu terjadi.
"Gua rasanya kepingin juga kumpul sama keluarga, ini disuruh jadi ketum lagi, ketum lagi. Udah gitu sekarang ada orang mau ngambil pula PDI Perjuangan, hai gawat," kata Megawati di markas PDIP.
Megawati bercerita, awalnya ingin pensiun menjadi Ketua Umum PDIP. Dia mengaku ingin pensiun dan berkumpul bersama keluarga.
Selain itu, dia ingin bermain bersama cicit-cicitnya yang lucu. Akan tetapi, keputusan itu berubah kala mendengar ada upaya mengambil alih PDIP.
"Tadinya gua mau pensiun ah, aku sudah punya cicit kan, cucuku aduh lucu banget, darling saya aih tahu-tahu disuruh jadi ketua umum tapi enggak nurut semua ngapain ya kagak nurut? Eh begitu denger ini akan diambil alih nih PDI Perjuangan, saya mau jadi ketua umum lagi hahaha Keren apa enggak hayo?," ujar Megawati.
Selain itu, banyak kader yang memintanya untuk kembali menjadi Ketum PDIP untuk periode berikutnya. Megawati kemudian mendengar isu ada upaya untuk mengambil alih PDIP. Akhirnya ia mempertimbangkan kembali untuk memimpin PDIP.
"Udah gitu sekarang ada orang mau ambil pula PDIP. Aduh gawat, gile," ujar putri Bung Karno ini.