Hentikan pergerakan kelompok radikal di media sosial
Ujaran kebencian dinilai dapat merusak persatuan dan perdamaian bangsa. Dikhawatirkan jika masyarakat terprovokasi akan dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal untuk melakukan aksi terorisme.
Ujaran kebencian dinilai dapat merusak persatuan dan perdamaian bangsa. Dikhawatirkan jika masyarakat terprovokasi akan dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal untuk melakukan aksi terorisme.
Wakil Sekretaris Komisi Kerukunan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Abdul Moqsith Ghazali mengatakan UU ITE harus dipergunakan seefektif mungkin, terutama untuk membuat efek jera bagi orang-orang yang ingin menyebarkan ujaran kebencian. Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika juga harus dapat menghentikan pergerakan kelompok radikal di media sosial.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Kenapa Ditjen Polpum Kemendagri menggelar FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme? Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Fasilitasi Penanganan Radikalisme dan Terorisme di Aula Cendrawasih, Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, Rabu (23/8).
-
Bagaimana caranya untuk memperkuat ideologi bangsa agar terhindar dari infiltrasi ideologi yang mengarah pada aksi terorisme? “Semua sila-silanya harus masuk ke hati. Namun, selama ini yang dirasa Pancasila hanya sekadar pengetahuan kognitif, belum menjadi belief system ke hati yang paling dalam, maka tanamkan itu dan insyaallah nilai-nilai yang tidak sesuai di hati akan terhindar dengan sendirinya,” ucapnya.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
"Karena kalau itu tidak dilakukan menjadi alarm bahaya bagi Indonesia, karena tidak mudah membentengi NKRI dengan pulaunya yang sangat banyak, masyarakatnya beragam, sukunya beragam," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (30/5).
Menurutnya, teknologi yang semakin canggih membuat gerakan terorisme di dunia maya mudah mempengaruhi publik. "Hal itu mengalami pelipatgandaan pengaruh melalui media sosial. Karena gratis mereka jadi mudah bergerak," katanya.
Lebih lanjut Moqsith mencontohkan, dahulu ada jaringan kelompok NII, DI/TII dan sebagainya. Menurutnya, tantangan sekarang adalah bagaimana membatasi ruang gerak radikalisme karena mereka diketahui menggunakan telegram, media sosial, televisi dan sebagainya.
Dia mengatakan MUI juga sudah mengeluarkan fatwa keagamaan, bahwa terorisme tidak punya argumentasi keagamaan. "Jadi terorisme itu tidak bisa mengklaim memiliki kebenaran dari sudut agama karena seluruh ulama-ulama ditingkat dunia, termasuk ulama di Indonesia, MUI, NU dan Muhammadiyah tidak memandang bahwa terorisme punya argumentasi dalam tradisi keIslaman," tegasnya.
Oleh sebab itu dia mengimbau kepada masyarakat agar memahami Indonesia adalah milik bersama sehingga harus menjaga kerukunan antar-sesama. Indonesia yang plural dari sudut agama, etnik, dan suku.
"Itu penting untuk kita terima sebagai sebuah fakta. Kita hidup bersama dengan umat agama lain, dengan suku lain maka pilihannya bukan membasmi yang lain, tapi hidup bertetangga secara rukun dengan yang lain," tandas Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini.
Baca juga:
Aktivis 98 sebut terorisme dan radikalisme rusak nilai keislaman
JK minta DMI makmurkan warga dan hindari radikalisme dan ideologi terorisme
Cegah paham radikalisme, pemerintah diminta galakkan pendidikan kebangsaan
Cerita Aman Abdurrahman diajak berkompromi pemerintah dan ditawari kebebasan
'Teror bom bukan bagian dari perintah agama'
Romo Magnis: Perbedaan membuat Indonesia kuat
4 Jurus jitu pemerintah hindari PNS dari paham radikalisme