Hoaks Diciptakan Untuk Mengubah Opini dan Sikap Politik
Data Kominfo, pada Maret 2019 tercatat ada 453 isu hoaks. Angka ini bertambah dari bulan sebelumnya yakni Februari 2019 sebanyak 353 isu hoaks dan Januari 175 isu hoaks. Ada yang percaya bahwa hoaks bisa mengubah opini atau sikap politik.
Kementerian Komunikasi Informatika mencatat peningkatan penyebaran kabar bohong alias hoaks di linimassa jelang Pemilu serentak 17 April. Data dimiliki Kemenkominfo, sejak awal 2019 hingga saat ini, setiap bulan terjadi peningkatan lebih dari 100 isu hoaks. Rata-rata didominasi soal politik.
"Jadi ada yang percaya bahwa hoaks bisa mengubah opini atau sikap politik, makanya ada yang bermain pakai hoaks," kata Henri Subiakto, staf ahli Kemenkominfo bidang hukum dalam diskusi Polemik MNC Trijaya berjudul "Musim Retas Jelang Pemilu" di D'Consulate Resto, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4).
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Apa yang diklaim oleh berita hoaks tentang huruf Y? "Huruf 'Y' akan dihapus dari Alfabet", judul artikel tersebut.
-
Bagaimana cara mengecek kebenaran berita hoaks tersebut? Penelusuran Mula-mula dilakukan dengan memasukkan kata kunci "Menteri Amerika klaim: Kominfo Indonesia sangat bodoh, Databesa Negaranya dihacker tidak tau, karena terlalu sibuk ngurus Palestina" di situs Liputan6.com.Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Siapa yang dipolisikan terkait dugaan penyebaran hoaks? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Bagaimana tanggapan Titiek Puspa atas kabar hoaks kematiannya? Titiek Puspa, meski santai, mengakui kesal karena berita palsu yang menyebutkan dirinya telah meninggal dunia.
Henri membeberkan data Maret 2019. Tercatat ada 453 isu hoaks. Angka ini bertambah dari bulan sebelumnya yakni Februari 2019 sebanyak 353 isu hoaks dan Januari 175 isu hoaks.
"Jadi signifikan sekali mendekati Pilpres dia naik, saat Pilkada juga trennya demikian (naik)," tutur Henri.
Kondisi ini tak hanya terjadi di Indonesia. Henri menyebut tren peningkatan hoaks saat Pemilu terjadi di negara maju seperti Amerika Serikat, Slovakia hingga Brasil. Artinya, hampir semua proses demokrasi era digital ini ada pihak yang sengaja memanfaatkan hoaks.
"Tren setiap mendekati pilpres pilkada naik berarti ada yang memanfaatkan. Jika hoaks sudah menyangkut politik berarti sudah menjadi part of political game," tutupnya.
Reporter: Muhammad Radityo
Baca juga:
Tiga Kali KPU Diserang Isu Hoaks
Video Server KPU Diatur Menangkan 01 Diambil di Rumah Mantan Bupati Serang
Gubernur Papua Bantah Bupati Nduga Diculik
Gara-Gara 'Prabowo Ditinggalkan Pendukungnya', Metro TV Digugat ke Dewan Pers
Ma'ruf Nilai Ada Upaya Delegitimasi KPU Soal Hoaks Server Disetting
KPU Harap Penyebar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Tercoblos Dihukum Berat