Hoaks! Pesan SBY Telepon Moeldoko Minta Jokowi Akui Kekalahan
Dalam pesan tersebut, Ossy menjelaskan, pelaku penyebar hoaks membuat narasi seolah-olah SBY telah menghubungi Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. Ossy menegaskan, Partai Demokrat masih solid dalam berjuang dalam koalisi melalui cara-cara yang konstitusional.
Sebuah pesan berantai tersebar di aplikasi WhatsApp. Pesan itu mencatut nama Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Staf pribadi SBY, Ossy Dermawan memastikan pesan yang beredar tersebut bohong alias hoaks.
-
Bagaimana Yusril Ihza Mahendra membantah berita tentang investigasi dugaan korupsi Prabowo Subianto? “Tidak ada penalti apapun kepada pemerintah RI akibat pembatalan itu,” jelasnya.Guru besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia itu menambahkan, pemerintah Qatar memang menginginkan Indonesia membeli pesawat bekas tersebut secara tunai, namun pemerintah Indonesia ingin membelinya dengan cara kredit. “Sebab itu, kita menggunakan agen perusahaan dari Republik Czech. Namun karena keterbatasan anggaran kita, pembelin dengan cara utang itupun akhirnya tidak jadi dilaksanakan,” tegas Yusril.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Siapa yang membantah berita tentang dugaan korupsi Prabowo Subianto? Yusril Ihza Mahendra yang membantah seluruh isi terkait laporan tersebut.
-
Kapan Soeharto dipanggil 'monyet'? Saat Perang kemerdekaan, Kolonel Gatot Soebroto memerintahkan Mayor Soeharto untuk bertahan di puncak sebuah bukit yang strategis.
"Pesan yang dikirimkan via WhatsApp Messenger grup ini tidak benar," ucap Ossy, Sabtu (20/4).
Dalam pesan tersebut, Ossy menjelaskan, pelaku penyebar hoaks membuat narasi seolah-olah SBY telah menghubungi Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. Ossy menegaskan, Partai Demokrat masih solid dalam berjuang dalam koalisi melalui cara-cara yang konstitusional.
"Tidak benar SBY menelepon Moeldoko," ujar dia.
Berikut isi pesan hoaks yang catut nama SBY:
[18/4 22.05] +62 811-997-245:
Perhitungan KPU resmi jam 20:45 :
02 sementara unggul: 58,16%
01: 41,84%
https://pemilu2019.kpu.go.id/#/ppwp/hitung-suara/
Ini yang resmi KPU.
Bantu sebar ya
[18/4 22.28] mujahid212:
Pak SBY sudah telpon Moeldoko, suruh JKW akui kekalahan. Ini info dari seorang jenderal.
Jadi gak usah pada gusar & panik lagi ya pejuang-pejuang 02
*INFO VALID*
Baca juga:
Jubir BPN Tegaskan Partai Demokrat Masih Solid Dukung Prabowo
PDIP Puji SBY soal Instruksi Agar Kader Tak Ikut Kegiatan Inkonstitusional
SBY Instruksikan Pengurus Demokrat Tak Ikut Kegiatan Inkonstitusional
Demokrat Akui Ketidakhadiran SBY Berdampak Merosotnya Suara Partai
SBY, BTP Sampai Artis Nyoblos di Luar Negeri, Inilah Pesan Mereka
Tak Hanya Jokowi, Dua Presiden Indonesia Ini Dapat Keistimewaan Masuk Kabah