Humphrey Djemat Sebut Ada Partai Minta Uang Rp500 M ke Calon Menteri
Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat mengungkap ada bakal calon menteri Presiden Joko Widodo yang diminta partai politik uang kontribusi agar disodorkan namanya. Uangnya bernilai fantastis hingga Rp500 miliar.
Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta, Humphrey Djemat mengungkap ada bakal calon menteri Presiden Joko Widodo yang diminta partai politik uang kontribusi agar disodorkan namanya. Uangnya bernilai fantastis hingga Rp500 miliar.
Humphrey menyebut orang tersebut sudah disukai Presiden Joko Widodo. Namun, kemudian ada partai yang mendekatinya.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Bagaimana hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Apa yang dibahas Jokowi saat memanggil dua menteri PKB itu? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024."Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan," kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
-
Mengapa Pak Jokowi diundang ke Apel Kader Partai Gerindra? Bapak Presiden diundang acara Apel Kader Partai Gerindra pada hari Sabtu, 31 Agustus 2024 Pukul 19.00 WIB. Rencana Bapak Presiden akan hadir dan memberi Sambutan
"Saya sudah mendengar dari calon menteri yang sebenarnya itu pilihan dari Jokowi, dia mau di-endorse partai politik tersebut, dia tidak harus kasih uang untuk itu, tapi harus ada komitmen selama dia menjadi menteri, harus bisa kontribusi Rp500 miliar," ujar Humphrey dalam diskusi di kawasan Matraman, Jakarta, Minggu (24/11).
Humphrey menolak menyebutkan partai apa yang dia maksud. Namun, dia mengatakan, orang tersebut menolak tawaran partai karena harus membayar uang.
"Karena dia memang orang profesional ya, itu tentu against dari pada esensi dari hati nuraninya, dia tidak mau. Kalau dia mau, dia bisa, karena diminta uang pun dia tidak punya, karena dia seorang profesional, keahliannya memang dibutuhkan oleh presiden," jelasnya.
Preseden Buruk
Humphrey menyebut, tidak menutup praktik demikian juga terjadi ke calon menteri lainnya. Dia berharap partai politik berbenah dengan sistem rekrutmen yang tidak transaksional.
"Tapi kalau terjadi seperti ini kemungkinan bisa terjadi dengan yang lain kan. Jadi praktik semacam ini sudah jadi preseden. Kebetulan itu teman saya," kata dia.
(mdk/did)