Impian Bang Doel Jadikan JIS Landmark Baru Jakarta
Rano Karno mengakui, JIS merupakan investasi besar milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno menginginkan Jakarta International Stadium (JIS) menjadi ikon baru Jakarta. Ia mengakui, JIS merupakan investasi besar milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Hal itu disampaikannya saat kampanye di Kawasan Ancol Barat, Jakarta Utara, Sabtu (12/10).
- Pembangunan IKN Tetap Lanjut di 2025, Dananya dari Anggaran Infrastruktur Rp400,3 Triliun
- Jokowi Ungkap Investasi yang Masuk ke IKN Capai Rp56,2 Triliun
- Jokowi Tunjuk Ridwan Kamil Jadi Mandor Proyek Ibu Kota Nusantara, Ini Tugasnya
- Ternyata 70 Persen Gedung di Kota Tua Jakarta Milik Perusahaan BUMN, Bakal Ada Alih Kelola?
Menurut Rano, bukan hanya sebagai ikon, JIS juga bisa menjadi destinasi wisata baru di Jakarta. Mengingat manfaatnya tidak hanya untuk olahraga, khususnya sepak bola. Tetapi, juga bisa digunakan sebagai lokasi konser musik nasional dan internasional. Kendati begitu, masih perlu adanya pembenahan JIS hingga bisa digunakan secara efektif.
"JIS itu kan investasi besar. Tinggal kita lengkapi saja. Supaya JIS ini memang menjadi landmark baru buat Jakarta," ucapnya pria yang akrab disapa Bang Doel ini.
Salah satu yang perlu diperhatikan Pemprov DKI Jakarta mengenai keberadaan JIS akses menuju lokasi melalui transportasi yang saling terintegrasi.
"JIS secara infrastruktur bangunan selesai. Tapi untuk transportasi memang belum sempat selesai. Nah ini memerlukan waktu, tapi bukan berarti JIS tidak bisa digunakan, bisa digunakan. Cuman memang belum bisa maksimal. Sebetulnya banyak pemusik-pemusik luar mau main di Indonesia. Kalaupun mereka mau di JIS, mereka dengan segala macam catatan," tukasnya.
Pramono Anung Pilih Benahi JIS Ketimbang Bangun Venue Baru
Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung pastikan akan membenahi Jakarta International Stadium (JIS).
Hal itu akan diwujudkan bila diberi mandat pimpin Daerah Khusus Jakarta.Pramono ungkap alasan memilih membereskan persoalan di JIS ketimbang membangun venue baru yang kini digemborkan oleh lawan politiknya. Menurut dia, membangun stadion bukan perkara mudah.
"Contoh pertanyaan JIS paling seksi, ketika saya ditanya tentang JIS, ada yang mengatakan akan membangun JIS baru, kalau saya enggak mungkin," kata dia di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada Senin (23/9).
Pramono kemudian singgung masalah pembebasan lahan di area sekitar JIS. Dia mengatakan, penyelesaian pembebasan lahan sudah dimulai sejak zaman Soeharto.
"Kebetulan 2001-2022 saya sekretaris Megawati, mengeluarkan Keputusan untuk petani di Kampung Bayam itu boleh bertani di sana karena krisis moneter pada saat itu," ujar dia.
Pramono mengatakan, pembebasan lahan berlanjut sampai di Era Joko Widodo atau Jokowi. Dan baru zaman Anies Baswedan pembangunan dimulai.
"Sehingga rentan waktu begitu panjang itupun sampai hari ini masih menyelesaikan persoalan Kampung Bayam," ucap dia.
Karena itu, dia menilai lebih baik memperbaiki transportasi menuju ke area JIS."Apa yang saya akan selesaikan terhadap JIS? Begitu MRT mentok sampai Ancol, sekarang dibangun sampai Ancol 2026 sudah selesai, jangan ke kiri karena ke kiri permintaan pengembang. Ke kanan masuk ke JIS. Sehingga JIS menjadi transportasi umum darimana pun akan mudah sampai ke JIS," ucap dia.
Pramono ungkap, konsep pembenahan transportasi meniru stadion di luar negeri. Dia menyebut, diantaranya Old Trafford, Chelsea, dan Wembley Stadion.