Ini alasan koalisi Jokowi tak pilih Mahfud MD meski elektabilitas tinggi
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengakui elektabilitas Mahfud MD paling tinggi untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Jokowi dalam pilpres 2019.
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengakui elektabilitas Mahfud MD paling tinggi untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Jokowi dalam pilpres 2019. Namun menurut dia, faktor penerimaan dari parpol menjadi faktor penting lainnya. Sehingga, berdasarkan kesepakatan dijatukanlah pilihan ke Maruf Amin sebagai cawapres Jokowi.
"Aspek elektabilitas Mahfud MD paling tinggi. Tapi ada elemen lain, acceptabilitas bagi parpol itu sendiri," ujar Arsul, di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (10/8).
-
Mengapa Prabowo menanggapi singkat keputusan Mahfud Md? "Itu hak politik," kata Prabowo usai menghadiri acara bertajuk 'Trimegah Political and Economic Outlook 2024' di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
-
Sikap apa yang akan Mahfud MD pertahankan jika terpilih menjadi Wakil Presiden? Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD berkomitmen tetap sikap tegas dan idealis apabila nantinya terpilih menjadi wakil presiden RI mendampingi Ganjar Pranowo tahun 2024-2029.
-
Apa yang Mahfud MD soroti dalam debat cawapres? Dalam kesempatan Debat Capres dan Cawapres yang berlangsung pada Minggu (21/01/2024) lalu, cawapres nomor urut 03 yaitu Mahfud MD soroti deforestasi hutan di Indonesia yang mencapai 12,5 juta hektare.
-
Kapan Wapres Ma'ruf menjadi Plt Presiden? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 12 tahun 2024 tentang penugasan Wakil Presiden untuk melaksanakan tugas presiden hingga 6 Maret 2024.
-
Apa yang dibahas Mahfud MD dengan Gubernur Rusdy Mastura? Mahfud mengatakan Gubernur Rusdy menyampaikan terkait peristiwa 1965 di Sulteng.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Arsul mengatakan, bakal calon presiden yang diusungnya memang sangat mengedepankan sosok calon wakilnya yang agamis atau religius. Dia pun menyanggah jika pilihan terhadap Maruf Amin baru dijatuhkan pada waktu-waktu terakhir.
"Kami sodorkan tidak satu nama, beberapa nama. Ada Mahfud MD, Said Ali, Din Syamsudin. Masing-masing partai yang disepakati adalah sosok agamis baru mencari orangnya," kata Arsul.
Selain itu dia yakin koalisinya tak akan kalah dari sisi sumber daya logistik baik secara lahir dan batin.
Diketahui, bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Maruf Amin telah mendaftar ke KPU dengan ditemani oleh 9 Ketum dan Sekjen dari koalisi parpol pengusungnya. KPU telah menyatakan berkas keduanya lengkap. Mereka pun dapat melanjutkan untuk tes kesehatan pada lusa, 12 Agustus 2018 di RSPAD Gatot Subroto.
"Insya Allah kami tidak kalah kaya dari sisi rohani. Kekayaan ada lahir ada batin, secara batin kami paling enggak enggak kalah," ujar dia.
"Yang jelas (sumbernya) halalan toyiban. Dari mana ya kita carilah. Belum dibahas nominal. Nanti kita minta sumbangan dari teman-teman medialah," sambungnya.
Reporter: Yunizafira Putri
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ditanya tetap bersarung jika jadi wapres, ini jawaban Ma'ruf Amin
Semringah Jokowi usai daftar capres-cawapres bersama Ma'ruf Amin
Usai daftar capres, Jokowi lanjutkan tugas Kepresidenan
Jokowi disiapkan tiga kemeja oleh Pramono Anung untuk daftar Pilpres
Kemeja Bersih, Merakyat & Kerja Nyata milik Jokowi akan jadi atribut kampanye
Surya Paloh: Koalisi Indonesia Kerja selesai dengan 9 partai