Ini ramalan-ramalan Permadi yang aneh nan kontroversial
Namanya ramalan, kadang benar tapi tak sedikit pula yang meleset.
Entah ilham dari mana yang didapat Politikus sekaligus paranormal Permadi. Ramalan ramalan yang ia klaim berasal dari wangsit dan disaring dari pemikiran yang rasional justru malah terkesan konyol. Bagaimana tidak, pria yang mengaku sebagai penyambung lidah Soekarno itu sering meramal sebuah peristiwa yang tak pernah menjadi kenyataan.
Mantan Politikus PDIP ini sangat sering meramal akan terjadi peristiwa politik besar. Bahkan, ia meramal beberapa kejadian yang akan membuat gempar tanah air. Namun, tak ada satu pun ramalannya itu yang terjadi.
Berikut ramalan-ramalan Permadi yang aneh nan kontroversial yang berhasil dihimpun oleh merdeka.com dari berbagai sumber.
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Prabowo Subianto jadi Presiden tahun 2010.
Permadi pernah meramal bahwa Prabowo Subianto akan menjadi Presiden Indonesia di tahun 2010. Saat Pemilihan Presiden pada tahun 2009, ada tiga calon Presiden yang akan bertarung saat itu, yaitu incumbent Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, Jusuf Kalla.
Saat itu, dia menyatakan apabila Megawati Soekarnoputri terpilih, pada tahun berikutnya di 2010, kata dia, Megawati akan menyerahkan kursi Presiden dengan sukarela ke Prabowo yang menjadi pasangannya di Pilpres. Dia mengklaim ramalan tersebut didasari dengan pemikiran yang rasional.
"Pada saat itu mungkin saja Mega kalau menang akan menyerahkan kekuasaannya secara sukarela kepada Prabowo. Atau mungkin juga nanti SBY atau JK yang terpilih memberikan kekuasaannya secara suka rela kepada Pak Prabowo," kata Permadi di Jakarta, (20/6/2009) silam.
Namun begitu, saat ditanya kapan waktu yang pasti kejadian itu akan terjadi, dia malah mengaku tidak mengetahuinya."Kalau waktu sih memang Tuhan yang tahu. Tapi kalau pandangan saya seperti itu," ujarnya.
Nyatanya, ramalan tersebut hanyalah sebuah pepesan kolong belaka. Pasalnya, pasangan SBY-Boediono yang berhasil menjadi pemenang di Pilpres 2009 dan tentu saja mana mau SBY memberikan kursi Presiden secara sukarela ke Prabowo.
Gedung Setneg terbakar, Permadi sebut tanda SBY akan lengser
Gedung Sekretariat Negara mengalami kebakaran cukup besar pada 21 Maret 2013 silam. Berbagai opini pun bermunculan menyebut bahwa kebakaran tersebut bukanlah hal yang biasa. Politikus Permadi menyatakan terbakarnya Gedung Setneg merupakan sebuah tanda Presiden Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono akan lengser sebelum masa jabatannya habis pada tahun 2014.
"Itu tanda-tanda berakhirnya kepemimpinan SBY. Kalau kata orang Jawa, kebakaran di hari malam Jumat kliwon itu tandanya sudah akhir," ujar Permadi kala itu.
Dia menilai SBY akan lengser karena kualat tak mampu mewujudkan janji-janjinya sebagai Presiden kepada rakyat Indonesia. Oleh sebab itu, dia mengklaim SBY akan mendapatkan kutukan berupa lengser sebelum jabatannya berakhir.
"Saya yakin SBY turun tahun ini (2013). Kapan persisnya, saya tidak tahu. Karena dia mengingkari janjinya kepada Sang Khalik," tegasnya.
Lagi-lagi ramalannya tersebut melenceng, nyatanya SBY masih menjadi Presiden sampai masa jabatannya habis pada Oktober 2014.
Presiden 2014 keturunan Majapahit
Menjelang berakhirnya masa jabatan Susilo Bambang Yudhoyono banyak pihak yang penasaran siapakah sosok-sosok yang akan bertarung di Pemilihan Presiden tahun 2014. Saat seluruh partai politik belum menentukan siapa calon Presidennya, Permadi menyebut siapapun calon Presidennya yang akan terpilih menjadi Presiden pengganti SBY merupakan sosok yang memiliki keturunan Majapahit.
Memang sulit menebak siapa sosok yang memiliki keturunan Majapahit itu, pasalnya era Majapahit terjadi di abad 14 sedangkan saat ini abad 21. Pastinya, sulit mengetahui silsilah siapa yang memiliki keturunan Majapahit.
Menurut Permadi, istilah keturunan Majapahit itu tidak harus berarti yang bersangkutan memiliki garis keturunan atau ada silsilah langsung dengan Majapahit. Namun, keturunan itu bisa turunan, dalam artian yang bersangkutan kewahyon, menerima turunan wahyu, menerima Wahyu Kedaton atau Wahyu Cakraningrat memimpin negeri ini.
Megawati dan Prabowo kembali berpasangan di Pilpres 2014
Saat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah resmi menunjuk Joko Widodo sebagai calon Presiden dalam pertarungan Pilpres 2014, Permadi justru meramal bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan membatalkan pencalonan Jokowi tersebut. Dia beralasan, Jokowi bukanlah seorang Sukarnois.
Sehingga, dia pun memprediksi Megawati akan mencalonkan diri sebagai Presiden dan mengajak Prabowo Subianto sebagai calon Wakil Presidennya.
"Bu Mega dan Mas Bowo itu sama-sama nasionalis," kata Permadi pada (27/4/2014) silam.
Permadi meramalkan, jika Mega dan Prabowo maju sebagai pasangan akan memiliki peluang menang dalam pemilihan presiden mendatang. Tetapi, jika Mega dan PDIP tetap mengusung Jokowi, dipastikan akan kalah dalam pemilihan presiden mendatang.