Ini Strategi Kubu Anies Kalahkan Koalisi Gemuk Prabowo
Sebuah pengalaman bagi PKS pada Pilpres 2024 untuk memenangan Anies Baswedan menjadi Presiden
Pengalaman di tahun 2004 itu menjadi bukti bahwa koalisi gemuk bukan jadi jaminan menang Pilpres.
Ini Strategi Kubu Anies Kalahkan Koalisi Gemuk Prabowo
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid, merespons deklarasi dukungan PAN dan Golkar ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dia menegaskan, pihaknya tidak khawatir atas deklarasi tersebut. Menurutnya, kemenangan yang diperoleh dalam kontestasi demokrasi tidak dilihat dari besar kecilnya partai yang mendukung. Namun, sosok yang diusung harus mampu memenuhi harapan masyarakat.
"Enggak ya kami tidak khawatir dengan koalisi gemuk atau kurus yang terpenting adalah memenuhi syarat minimal dan yang terpenting adalah betul-betul bisa memenuhi harapan dari para para masyarakat," kata HNW, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/8).
Dia pun bercerita bagaimana PKS mengusung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres 2004. Pasangan tersebut hanya diusung oleh partai-partai kecil. Namun, pasangan SBY-JK mampu meraih kemenangan.
Hal itu, menjadi sebuah pengalaman bagi PKS pada Pilpres 2024 untuk memenangan Anies Baswedan menjadi Presiden dengan hanya diusung Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat.
"Kami juga memiliki pengalaman langsung bagaimana tahun 2004 PKS mendukung Pak SBY pada putaran kedua, waktu itu hanya ada 3 bahkan partai-partai besar tidak bersama dengan Pak SBY. Partai-partai besar, 3 partai besar semuanya malah bersama dengan Bu Megawati dan KH Muzadi. Tapi nyatanya yang menang justru Pak SBY," ucapnya.
Pengalamannya di tahun 2004 itu menjadi bukti bahwa koalisi gemuk bukan jadi jaminan menang Pilpres.
"Jadi ini fakta yang juga menjadi pengalaman empirik ini memang bukan sekadar banyaknya partai pendukung tapi solidnya partai pendukung dan bagaimana rakyat daripada atau anggota dari pada partai itu betul-betul satu sikap dengan pimpinan partai,"
kata Hidayat Nur Wahid
Merdeka.com